Melarikan diri sambil keluarkan tembakan
Sepanjang perjalanan menuju tempat sepeda motor para pelaku sempat mengeluarkan tembakan mengingatkan para pengunjung untuk tidak coba mendekat dan pada akhirnya di tempat parkir, para tersangka ini berhadapan dengan penjaga parkir yang menghalangi para pelaku.
"Hendri yang menembak korban dan mengenai di bawah telinganya. Leher di bawah telinga. Korban atas nama YAS. Alhamdulillah dengan penanganan yang cepat, dirawat operasi di RS Bhayangkara, saat ini sudah kembali sembuh dan kembali ke rumah," katanya.
Setelah itu, pelaku melarikan diri dengan berboncengan. Pihaknya menyelidiki dengan mengumpulkan bukti CCTV yang ada di jalan.
"Maka tadi sepakat dengan Pak Wali Kota, kita akan wajibkan semua tempat usaha, semua jalan, akan kita lengkapi dengan CCTV karena itu bagian untuk mengungkap salah satu cara mengungkap suatu tindak pidana," katanya.
Para tersangka, kata dia, keluar menggunakan sepeda motor dan terlihat di para tersangka berjalan menuju Balai Desa Jalan Batang Kuis.
"Kenapa lari ke sana, ternyata itu adalah lokasi Hendri biasa mancing. Tanah kosong dan mereka mengarah ke sana. Di lokasi itu lah mereka ganti baju, kemudian menyerahkan hasil kejahatan itu kepada Hendri," katanya.
Selanjutnya, para pelaku berpencar. Hendri sendirian, sedangkan FA, PR dan PS berboncengan dengan sepeda motornya.
Dari CCTV itu pihaknya dapat membuka identitas pelaku dan menangkapnya. Dimulai dengan penangkapan PS di Medan. Kemudian Hendri di rumah orang tuanya di Dairi.
Direncanakan dengan baik
Diberitakan sebelumnya, perampokan Toko Emas Aulia Chan dan Toko Emas Masrul F di Pasar Tradisional Simpang Limun pada Kamis (26/9/2021) dilakukan Hendri Tampubolon (38) sebagai pelaku utama bersama FA, PR dan PS.
Aksi perampokan direncanakan dengan baik dan persiapan matang. Hendri meminta FA, PR dan PS mengobservasi lapangan untuk mencari sasaran, mengukur tinggi meja, dan berlatih.
Para pelaku melapisi tangannya dengan hansaplas agar tidak meninggalkan sidik jari yang bisa dilihat polisi.
Para pelaku beraksi menggunakan senjata api laras panjang dan laras pendek, memecahkan kaca dan mengambil emas lalu mengancam pemilik, sekuriti dan pengunjung pasar agar tidak mendekat.
Tersangka Hendri Tampubolon ditangkap di rumah orangtuanya di Dairi. Emas itu sempat disimpan di atas plavon rumahnya kemudian ditanam pamannya di belakang rumah.
Saat ditemukan, tidak ada satupun emas yang tercecer dan sempat terjual. Hendri sempat memberikan uang Rp 4 juta kepada FA, PR dan PS serta menjanjikan Rp 100 juta setelah hasil rampokan terjual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.