Salin Artikel

Imbas Perampokan Toko Emas di Medan, Kapolda Sumut Wajibkan Semua Tempat Usaha Pasang CCTV

Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menyebut semua tempat usaha, jalan akan diwajibkan melengkapi dengan CCTV karena dapat menjadi bagian atau salah satu cara mengungkap suatu tindak pidana. 

Dikatakan panca, dari rekaman CCTV, polisi melihat para pelaku mulai dari membeli hansaplas di sebuah minimarket, berangkat dari rumah tersangka D dan beraksi, hingga saat melarikan diri ke arah Batang Kuis dan berpencar.

"Termasuk bukti CCTV saat tersangka membeli hansaplas. Ada videonya, dilihat di situ, di Indomaret. Termasuk juga bukti lepasan hansaplas di rumah D," katanya.

Dalam konferensi pers di Mapolda Sumut pada Rabu (15/9/2021) sore, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menjelaskan kronologi perampokan sambil menayangkan video rekaman CCTV melalui dua televisi layar besar di samping kirinya.

Penyelidkkan kasus ini dilakukan dengan mengumpulkan CCTV baik dari pemko Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan maupun milik Polda Sumut dan menjadi salah satu bukti yang tak terbantahkan. 

"Nanti lihat bagaimana kejadiannya. Itu CCTV kita kumpulkan dari seluruh jalan di Kota Medan sehingga bisa disimpulkan tersangka di mana larinya, di mana  mereka bagi serahkan hasil kehjahatan itu lalu berpencar," katanya. 

Dimulai saat para pelaku pada Kamis (26/8/2021) sekitar pukul 14.00 WIB, berangkat dari rumah D menggunakan 2 sepeda motor dengan membawa senjata api yang dibagikan Hendri Tampubolon (38), sebagai otak perampokan.

"Ini gambarnya dari rumah D kemudian di Jalan Menteng melewati Jalan Seksama, Jalan Afnawi Harahap, kemudian menuju Pasar Simpang Limun. 

Di parkiran sepeda motor para pelaku parkirkan sepeda motornya, di depan Bejo dan Hendri, di belakang FA dan PS," katanya. 


Semua toko harus pasang CCTV

Panca menjelaskan sambil menunjuk layar besar saat para pelaku berjalan menuju toko emas di dalam pasar sebagaimana telah diobservasi sehari sebelumnya.

Berganti FA dan PR berjalan, diikuti PS dan Hendri yang membawa senjata laras panjang. Terlihat pula para pelaku melintas di depan toko sebelah toko emas milik korban. 

"Toko korban, dua-duanya CCTV tidak ada. Ini jadi pelajaran kepada seluruh pemilik toko emas. Tadi saya sudah bicara sama Pak wali Kota, harus diingatkan karena tanggung jawab keamanan bukan hanya pada pemerintah bukan hanya polisi TNI, tetapi kepad masing-masing individu. Jadi tolong ini menjadi pelajaran berharga bagi ita," katanya. 

Sempat ragu beraksi

Dari rekaman CCTV, lanjut Panca, terlihat para pelaku berjalan ke arah sasaran. Namun terlihat para pelaku ragu karena melihat ada ada seseorang yang diduga adalah polisi karena berpakaian warna coklat sehingga membuat mereka tidak langsung melakukan aksinya saat pertama kali datang.

"Membatalkan dan mereka jalan terus. Karena mereka berpikir itu adalah petugas. Mereka berjalan sambil membahas siapa itu orang dan keluar," katanya.

Para pelaku berputar kembali mengelilingi tempat parkir. Pada saat itu, para pelaku memutuskan untuk melaksanakan aksi lanjutan dan masuk ke tempat sasaran didahului mengancam orang yang sebelumnya diduga sebagai aparat keamanan oleh Hendri.

Sekuriti berpakaian cokelat itu, ditodong oleh Hendri. 

"Kemudian PS langsung pecahkan kaca etalase toko emas yang pertama adalah toko emas Aulia Chan. Dipecahkan kemudian kebetulan korban saat itu usai sholat dan hendak keluar,: katanya. 

Saat itu, FA bergerak ke Toko Emas Masrul F dan mengambil emas di toko tersebut dan langsung mengancam pemiliknya, diperintahkan untuk tiarap karena mau keluar.

FA juga sempat membuka brankas dan mengambil emas lalu langsung melarikan diri dengan komplotannya. 


Melarikan diri sambil keluarkan tembakan

Sepanjang perjalanan menuju tempat sepeda motor para pelaku sempat mengeluarkan tembakan mengingatkan para pengunjung  untuk tidak coba mendekat dan pada akhirnya di tempat parkir, para tersangka ini berhadapan dengan penjaga parkir yang menghalangi para pelaku. 

"Hendri yang menembak korban dan mengenai di bawah telinganya. Leher di bawah telinga. Korban atas nama YAS. Alhamdulillah dengan penanganan yang cepat, dirawat operasi di RS Bhayangkara, saat ini sudah kembali sembuh dan kembali ke rumah," katanya.

Setelah itu, pelaku melarikan diri dengan berboncengan. Pihaknya menyelidiki dengan mengumpulkan bukti CCTV yang ada di jalan.

"Maka tadi sepakat dengan Pak Wali Kota, kita akan wajibkan semua tempat usaha, semua jalan, akan kita lengkapi dengan CCTV karena itu bagian untuk mengungkap salah satu cara mengungkap suatu tindak pidana," katanya. 

Para tersangka, kata dia, keluar menggunakan sepeda motor dan terlihat di para tersangka berjalan menuju Balai Desa Jalan Batang Kuis.

"Kenapa lari ke sana, ternyata itu adalah lokasi Hendri biasa mancing. Tanah kosong dan mereka mengarah ke sana. Di lokasi itu lah mereka ganti baju, kemudian menyerahkan hasil kejahatan itu kepada Hendri," katanya. 

Selanjutnya, para pelaku berpencar. Hendri sendirian, sedangkan FA, PR dan PS berboncengan dengan sepeda motornya.

Dari CCTV itu pihaknya dapat membuka identitas pelaku dan menangkapnya. Dimulai dengan penangkapan PS di Medan. Kemudian Hendri di rumah orang tuanya di Dairi. 

Direncanakan dengan baik

Diberitakan sebelumnya, perampokan Toko Emas Aulia Chan dan Toko Emas Masrul F di Pasar Tradisional Simpang Limun pada Kamis (26/9/2021) dilakukan Hendri Tampubolon (38) sebagai pelaku utama bersama FA, PR dan PS.

Aksi perampokan direncanakan dengan baik dan persiapan matang. Hendri meminta FA, PR dan PS mengobservasi lapangan untuk mencari sasaran, mengukur tinggi meja, dan berlatih. 

Para pelaku melapisi tangannya dengan hansaplas agar tidak meninggalkan sidik jari yang bisa dilihat polisi.

Para pelaku beraksi menggunakan senjata api laras panjang dan laras pendek, memecahkan kaca dan mengambil emas lalu mengancam pemilik, sekuriti dan pengunjung pasar agar tidak mendekat. 

Tersangka Hendri Tampubolon ditangkap di rumah orangtuanya di Dairi. Emas itu sempat disimpan di atas plavon rumahnya kemudian ditanam pamannya di belakang rumah.

Saat ditemukan, tidak ada satupun emas yang tercecer dan sempat terjual. Hendri sempat memberikan uang Rp 4 juta kepada FA, PR dan PS serta menjanjikan Rp 100 juta setelah hasil rampokan terjual. 

https://regional.kompas.com/read/2021/09/16/122011478/imbas-perampokan-toko-emas-di-medan-kapolda-sumut-wajibkan-semua-tempat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke