MEDAN, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Sumatera Utara dan Polrestabes Medan hingga saat ini masih bekerja di lapangan melakukan penyelidikan dan pengembangan atas kasus perampokan di dua toko emas di pasar tradisional Simpang Limun, di Jalan Sisingamangaraja, Medan pada Kamis (26/8/2021) siang.
Sejumlah saksi juga sudah menjalani pemeriksaan.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakannya ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Senin (30/8/2021) siang.
"Sampai saat ini tim gabungan kita dari Jahtanras dan Satreskrim Polrestabes Medan masih bekerja di lapangan mengembangkan hasil penyelidikan mengumpulkan bukti-bukti lainnya yang ada di lapangan," katanya.
Baca juga: Beredar Foto Penangkapan Perampok Toko Emas di Simpang Limun Medan, Polisi: Hoaks
Diketahui, dalam kasus ini terdapat video rekaman CCTV yang memperlihatkan keempat pelaku berlari meninggalkan tempat kejadian perkara.
Dalam video itu terlihat diduga senjata laras panjang yang dibawa oleh pelaku. Begitupun satu di antaranya mengalungkan tas ranselnya.
Ketika ditanya berapa orang saksi yang sudah diperiksa dalam penyelidikan kasus yang membuat panik penjual dan pembeli di pasar tersebut serta warga sekitar, Hadi enggan merincinya.
Dia hanya menyebut bahwa sudah ada beberapa orang yang diperiiksa sebagai saksi.
"Saksi yang diperiksa sudah beberapa yang kita minta keterangan. Jumlahnya masih terus kita berkembang. Saksi-saksi kan tidak terbatas. Siapapun ya melihat langsung atau CCTV akan kita gali," katanya.
Polisi pastikan postingan foto diduga pelaku perampokan adalah hoaks
Beberapa waktu lalu, akun Facebook bernama Deky H mengunggah foto yang memperlihatkan seorang pria bercelana pendek diapit oleh empat orang, dua di antaranya mengenakan baju dan kaos polisi.
Unggahan itu diberi keterangan 'Assalamu'alaikum, Perampok Toko emas kota medan Simpang limun 1orang Sudah Tertangkap 3 Orang lagi Masih DPO,'.
Hadi menegaskan bahwa hal tersebut tidak lah benar. Menurutnya, sampai saat ini tim masih bekerja di lapangan.
Dikatakannya, segala sesuatu mulai dari sepeda motor, rekaman CCTV, barang-barang atau orang yang melihat langsung menjadi bahan penyelidikan dan akan diperiksa.