Isu pelaku mengarah pada satu institusi
Dikatakannya, sejak kejadian itu, pihaknya membentuk tim untuk melakukan pengejaran dan pengungkapan kasus perampokan itu.
Pasalnya, ada isu yang berkembang bahwa sangat dimungkinkan pelaku ini oleh orang-orang yang berpengalaman dan cenderung mengarah pada satu institusi, termasuk anggotanya.
"Saya tegas dengan bapak panglima, harus ungkap ini supaya jelas, jangan jadi bola liar dibuat isu yang tidak benar," katanya.
Dalam proses penyelidikan, pihaknya bekerja sama dengan Pemkot Medan.
Kasus terungkap berkat rekaman CCTV di seluruh Medan
Pengungkapan ini menurutnya tidak lepas dari dukungan rekaman CCTV yang ada di Pemkot Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan, dan Polda Sumut sebagai bukti yang tidak terbantahkan.
"Itu CCTV kita kumpulkan dari seluruh jalan di Kota Medan, sehingga bisa disimpulkan tersangka di mana larinya, di mana mereka bagi atau serahkan hasil kejahatan itu lalu berpencar," katanya.
Diberitakan sebelumnya, dalam kasus perampokan di dua toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan pada Kamis (26/9/2021) siang itu, kepolisian menangkap lima orang tersangka.
Mereka adalah Hendri Tampubolon (38) sebagai otak pelaku. Hendri sudah beberapa kali melakukan tindak pidana perampokan di Sumut dan Riau, serta masuk DPO Polda Riau.
Hendri merupakan warga Jalan Paluh Kemiri, Lubuk Paka, Deli Serdang.
Tersangka kedua yakni PS (32), warga Jalan Menteng VII, Kecamatan Medan Denai. Tersangka ketiga yaitu FA (21), warga Jalan Garu I, Kecamatan Medan Amplas.
Tersangka keempat adalah PR alias Bejo (25), warga Jalan Bangun Sari, Kecamatan Medan Johor. Tiga pelaku yakni PS, FA, dan dan PR alias Bejo adalah orang yang dipertemukan (dengan Hendri) berkat bantuan D (tersangka kelima).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.