Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lengkap Perampokan Toko Emas di Medan, 4 Pelaku Sempat Ragu Beraksi, Kasus Terungkap berkat CCTV

Kompas.com - 16/09/2021, 07:05 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Perampokan dua toko emas di pasar tradisional Simpang Limun, Medan, pada 26 Agustus 2021 siang akhirnya terungkap. Polisi menyebut perampokan tersebut direncanakan dengan baik. 

Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak membeberkan kronologi perampokan tersebut saat konferensi pers di Mapolda Sumut pada Rabu (15/9/2021) sore.

Otak pelaku dari perampokan tersebut adalah Hendri Tampubolon (38). Ia merekrut tiga orang untuk mengamati lokasi, lalu beraksi bersama-sama. Tiga orang yang direkrut tersebut atas bantuan D. 

Menurut Kapolda Sumut, perampokan terencana dengan baik karena otak pelaku merupakan residivis kasus perampokan lintas provinsi dan buron polisi. 

Baca juga: Pengakuan Perampok Toko Emas di Medan: Baru Dapat Rp 4 Juta, Dijanjikan Rp 100 Juta

Alasan perampokan disebut direncanakan dengan baik

Hendri, warga Jalan Paluh Kemiri, Lubuk Pakam, Deli Serdang, sang otak pelaku, merupakan residivis sejumlah kasus perampokan di Sumut dan Riau. Ia juga masuk DPO Polda Sumut. 

Sementara itu, D adalah warga Jalan Menteng VII, Medan, yang membantu mencarikan tiga orang rekan untuk merampok.

Tiga orang itu yakni PS; lalu FA (21), warga Jalan Garu I, Kecamatan Medan Amplas; serta PR alias Bejo (25), warga Jalan Bangun Sari, Kecamatan Medan Johor. 

Menurut Kapolda, dari hasil penyelidikan, perampokan itu terencana dengan baik karena sejumlah fakta yang didapat. 

Baca juga: Perampok Toko Emas di Medan Ditangkap, Pelaku Utama Ditembak Mati

Pertama, sebelum beraksi, pelaku meninjau lokasi.

Saat Hendri dan tiga orang tersebut bertemu, mereka diminta Hendri untuk melakukan observasi lapangan serta menentukan toko yang akan dirampok. 

"Tepatnya pada tanggal 25 Agustus 2021. PS, FA, dan PR alias Bejo mendatangi Pasar Simpang Limun melihat sasarannya, menentukan dan memperhatikan mana toko yang akan jadi sasarannya," kata Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak saat konferensi pers di Mapolda Sumut pada Rabu (15/9/2021) sore. 

Setelah itu, ketiganya kembali dan melaporkan hasil observasinya kepada Hendri. Selanjutnya, Hendri merencanakan aksi perampokan keesokan harinya.

Baca juga: Pelaku Perampokan Toko Emas di Medan Ditangkap, Kapolda Sumut: Mereka Terlatih

Kedua, semua pelaku menggunakan atau melapisi tangannya dengan plester supaya sidik jarinya tidak terlihat oleh polisi. 

Kemudian, kendaraan yang digunakan Hendri adalah kendaraan hasil dari pencurian dengan kekerasan di Rokan Hulu, lalu dibawa ke Medan dan itu yang digunakan.

"Satu lagi, hasil pencurian kekerasan di Kota Medan oleh para tersangka, Honda Beat yang diambil pada tanggal 20 Agustus di Percut Sei Tuan," ujarnya. 

Ketiga, para pelaku bersenjata api. Para pelaku mendapatkan senjata dari Hendri. Tiga pelaku pakai senjata laras pendek jenis pistol, sedangkan Hendri pakai senjata laras panjang. 

Baca juga: Polisi Tembak Mati Satu Perampok Toko Emas di Simpang Limun Medan

 

 

4 pelaku berangkat dari rumah D

Panca mengatakan, sebelum beraksi, para tersangka berangkat dari rumah tersangka D. Pihaknya memiliki bukti CCTV keberangkatan para tersangka menggunakan dua sepeda motor.

"Ini gambarnya dari rumah D, kemudian di Jalan Menteng melewati Jalan Seksama, Jalan Afnawi Harahap, kemudian menuju Pasar Simpang Limun. Di parkiran sepeda motor, para pelaku parkirkan sepeda motornya, di depan Bejo dan Hendri. Di belakang FA dan PS," ujar Panca sambil menunjuk pada rekaman CCTV.

 

 

Pelaku sempat ragu beraksi gara-gara ada pria pakai baju seperti polisi

Kemudian di hari kejadian, dari rekaman CCTV di toko sebelah toko emas yang dirampok, tampak keempat pelaku berjalan.

Saat itu, keempat pelaku sempat ragu untuk langsung beraksi karenaa melihat seseorang menggunakan kaus warna coklat yang disangkanya sebagai anggota polisi.

Para pelaku membatalkan dan terus berjalan memutari lokasi. Mereka berjalan sembari membahas siapa orang yang disangkanya polisi.

"Diputuskan mereka akan melaksanakan aksinya lanjutan. Masuk lagi ke tempat tadi, langsung melaksanakan aksinya, didahului mengancam orang yang tadi diduga aparat keamanan oleh Hendri," kata Kapolda Sumut.

Saat Hendri menodong pria yang disangkanya aparat keamanan itu, tersangka PS langsung memecahkan kaca etalasi toko emas Aulia Chan.

Beraksi dengan cepat, otak pelaku tembak penjaga parkir

Saat itu, korban usai shalat dan hendak keluar. Kemudian FA loncat ke Toko Emas Masrul F dan mengambil emas.

Kedua toko emas itu bersebelahan. PS dan FA mengancam korban dan memerintahkan agar tiarap.

"FA sempat membuka brankas yang ada di dalam Toko Emas Masrul setelah itu diambil emasnya, kemudian pelaku kembali lompat keluar dan sama pelaku lainnya berempat meninggalkan toko emas tersebut," katanya.

Sepanjang perjalanan menuju tempat parkir sepeda motor, para pelaku sempat mengeluarkan tembakan untuk memperingatkan para pengunjung agar tidak coba mendekat.

Di tempat parkir, para tersangka berhadapan dengan seorang penjaga parkir bernama YAS yang mencoba menghalangi mereka mengambil sepeda motornya.

"Hendri yang menembak korban dan mengenai bagian bawah telinganya. Leher, di bawah telinga."

 

Pelarian di tempat mancing Hendri

Selanjutnya, para pelaku melarikan diri dengan berboncengan. Pihaknya menyelidiki dengan mengumpulkan CCTV yang ada di jalan.

Berdasarkan rekaman CCTV itu, terlihat para tersangka menuju arah Balai Desa di Jalan Batang Kuis.

"Kenapa lari ke sana, ternyata itu adalah lokasi Hendri biasa mancing. Tanah kosong dan mereka mengarah ke sana lokasi itulah mereka ganti melepas bajunya, kemudian menyerahkan hasil kejahatan itu kepada Hendri," kata Kapolda Sumut.

Setelah itu, mereka berempat pisah. FA, PS, dan PR berboncengan dengan sepeda motornya keluar dari tanah kosong tersebut. Ketiganya terekam di CCTV.

Dari hasil rekaman CCTV tersebut, pihaknya mengetahui identitas para pelaku hingga akhirnya melakukan penangkapan terhadap mereka semua.

Rekaman CCTV ungkap identitas dan keberadaan pelaku

Pertama kali ditangkap tersangka PS di Medan.

Kemudian, tersangka Hendri di rumah orangtuanya di Dairi. Emas hasil kejahatan itu disimpan oleh Hendri di atas plafon rumah.

Emas itu sempat juga dipindahkan oleh paman Hendri di dalam tanah di belakang rumahnya. Namun, akhirnya diserahkan kepada polisi dengan lengkap, tidak ada satu pun yang tercecer ataupun terjual.

"Selanjutnya, diamankan Bejo di Rokan Hulu. Lalu D selaku orang yang mempertemukan di perbatasan Kisaran - Labuhan Batu Utara," kata Kapolda.

Otak pelaku tewas

Kapolda Sumut menambahkan, dalam pengungkapan ini, tim harus melakukan tindakan tegas terukur kepada Hendri yang merupakan otak pelaku perampokan karena pada saat dilakukan rekonstruksi di Batang Kuis, Hendri menyerang petugas dan hendak melarikan diri.

"Maka dilakukan tindakan tegas dan terukur kepada para pelaku, termasuk juga tiga pelaku lainnya," kata Kapolda Sumut.

Dalam kasus ini, pihaknya menyita sejumlah barang bukti, yakni senjata api laras panjang, senjata api laras pendek jenis FN, dan senjata api jenis revolver, yang semuanya rakitan.

"Kemudian, 117 butir peluru ukuran 9 mm, 69 butir ukuran 7,62 mm, 11 butir peluru revolver ukuran 3,8 mm, Honda Beat, pakaian yang digunakan tersangka termasuk CCTV,"  lanjutnya.

 

Isu pelaku mengarah pada satu institusi

Dikatakannya, sejak kejadian itu, pihaknya membentuk tim untuk melakukan pengejaran dan pengungkapan kasus perampokan itu.

Pasalnya, ada isu yang berkembang bahwa sangat dimungkinkan pelaku ini oleh orang-orang yang berpengalaman dan cenderung mengarah pada satu institusi, termasuk anggotanya.

"Saya tegas dengan bapak panglima, harus ungkap ini supaya jelas, jangan jadi bola liar dibuat isu yang tidak benar," katanya.

Dalam proses penyelidikan, pihaknya bekerja sama dengan Pemkot Medan.

Kasus terungkap berkat rekaman CCTV di seluruh Medan

Pengungkapan ini menurutnya tidak lepas dari dukungan rekaman CCTV yang ada di Pemkot Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan, dan Polda Sumut sebagai bukti yang tidak terbantahkan.

"Itu CCTV kita kumpulkan dari seluruh jalan di Kota Medan, sehingga bisa disimpulkan tersangka di mana larinya, di mana mereka bagi atau serahkan hasil kejahatan itu lalu berpencar," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, dalam kasus perampokan di dua toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan pada Kamis (26/9/2021) siang itu, kepolisian menangkap lima orang tersangka.

Mereka adalah Hendri Tampubolon (38) sebagai otak pelaku. Hendri sudah beberapa kali melakukan tindak pidana perampokan di Sumut dan Riau, serta masuk DPO Polda Riau.

Hendri merupakan warga Jalan Paluh Kemiri, Lubuk Paka, Deli Serdang. 

Tersangka kedua yakni PS (32), warga Jalan Menteng VII, Kecamatan Medan Denai. Tersangka ketiga yaitu FA (21), warga Jalan Garu I, Kecamatan Medan Amplas.

Tersangka keempat adalah PR alias Bejo (25), warga Jalan Bangun Sari, Kecamatan Medan Johor. Tiga pelaku yakni PS, FA, dan dan PR alias Bejo adalah orang yang dipertemukan (dengan Hendri) berkat bantuan D (tersangka kelima).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com