KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menginap semalam di rumah seorang guru sekolah dasar (SD) di Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (13/9/2021).
Rumah tersebut adalah milik Khoiry Nuria Widyaningrum (36) atau akrab disapa Nuri.
Nuri merupakan guru SD Negeri Jetisharjo, Sleman. Dirinya juga dikenal sebagai guru penggerak dan sekaligus penggagas Kampung Flory di desanya.
Baca juga: Hendak Tambah Pisang Goreng, Nadiem Makarim Minta Izin Dulu, Pemilik Rumah Terkesan
Nuri masih tak menyangka Menteri Nadiem akan berkenan menginap di rumahnya.
"Ada satu orang turun dari mobil terus menurunkan kopernya. Assalamualaikum Bu Nuri, gitu. Suami saya (bilang) itu Pak Menteri, Pak Nadiem. Beneran? Saya masih tidak percaya. Akhirnya Pak Nadiem membuka masker, baru saya percaya," ujarnya.
Baca juga: Nadiem Sebut PTM Terbatas Cara Mengatasi Learning Loss pada Anak
Setelah itu, kata Nuri, Menteri Nadiem berjalan ke depan rumah dan bertanya apakah diizinkan untuk menginap.
"Ini boleh tidak saya menginap? (Mengulang ucapan Nadiem). Oh boleh, silakan masuk, nginap, Pak? Terus bawa kopernya masuk," ucapnya.
Nuri mengatakan, sebelum kedatangan Menteri Nadiem, dirinya dihubungi petugas dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika sebagai panitia penyelenggara program guru penggerak.
Baca juga: Ibu Guru Nuri dari Sleman Tak Sangka Nadiem Makarim Menginap di Rumahnya: Saya Agak Kena Prank
Saat itu, Nuri diminta menyampaikan alamat rumahnya, kondisi lingkungan sekitar, mempunyai anak berapa, dan aktif di kegiatan apa saja.
Nuri sempat merasa heran karena baru kali ini dari kementerian akan menginap di salah satu rumah guru.
Setelah komunikasi lewat telepon tersebut, kemudian rumah Nuri disurvei.
"Ya intinya masih banyak kamar kosong karena adik saya kan sudah menikah. Katanya ini baru survei wacana, nanti kalau ada dari pihak kementerian yang mau datang, saya juga tidak berharap lebih karena banyak yang disurvei juga," bebernya.
Baca juga: Nadiem Dukung PTM Terbatas di Wilayah PPKM Level 1 sampai 3
Perbincangan secara santai dan kekeluargaan tersebut berlangsung hingga sekitar pukul 22.00 WIB.
"Satu jam lebihlah ya kita ngobrol. Setelah itu tidur," tuturnya.
Nuri mengaku juga sempat mengutarakan soal konsep Kampung Flory kepada Menteri Nadiem.
Konsep yang diusung adalah menggabungkan pendidikan dengan pariwisata.
"Saya kan cerita sinergi antara dunia pendidikan dan wisata, ternyata bisa saya sinergikan dengan teman-teman," jelasnya.
Witanta Kurniawan (37), suami Nuri, menceritakan salah satu pengalamannya yang menarik saat Menteri Nadiem menginap.
Pria yang juga merupakan seorang guru ini melihat Menteri Nadiem mengambilkan pisang goreng dan ketela goreng untuk tim protokoler dan ajudannya.
"Kan dibikinkan gedang goreng (pisang goreng-red) sama ketela goreng, saya menilai sosok seorang menteri pemimpin itu jarang yang ngasih ke anak buahnya. Nadiem Makarim mengambilkan lho ini, jarang sekali yang seperti itu, biasanya kan yang mengambilkan ajudannya," kata Witanta.
Bagi Witanta, sikap Menteri Nadiem yang memikirkan anak buah patut dicontoh.
"Bagi saya beliau itu memikirkan semuanya, bawahannya. Jarang sekali yang seperti itu," ujarnya.
Selain itu, salah satu sikap Menteri Nadiem yang membuat terkesan Witanta adalah selalu meminta izin kepada tuan rumah.