Sementara itu, ketua komunitas Tamasya Bus Kota Hasti Utama menambahkan, pihaknya menggagas angkutan wisata karena beberapa alasan.
Pertama, situasi pandemi Covid-19 semakin mengimpit perekonomian masyarakat, termasuk bidang transportasi.
“Program angkutan wisata Jember diharapkan menjadi solusi di tengah persoalan transportasi sekaligus persoalan pariwisata,” kata Hasti.
Menurut dia, program pemberdayaan pengemudi angkutan konvensional, mulai dari angkutan kota, angkutan desa, becak hingga ojek dilakukan berkolaborasi dengan pegiat social tourism.
“Tamasya bus kota sudah 4 tahun bergerak di sociopreneur ini,” tambah dia.
Baca juga: Hari Pertama Tes SKD CPNS Pemkab Jember, 44 Orang Tidak Hadir
Dia mengaku, angkutan wisata akan membuka dan mempermudah akses ke destinasi wisata Jember.
Selain itu juga menstimulasi tumbuh dan berkembangnya sektor wisata.
Pihaknya bekerjasama dengan Dinas Perhubungan untuk memberikan pelatihan kepada para pengemudi angkutan kota dan angkutan pedesaan.
Pelatihan meliputi public speaking, pemandu wisata dan penerapan protokol kesehatan, serta fotografi sederhana dengan smartphone.
“Ada 50 sopir wisata, yaitu sopir merangkap pemandu wisata,” ucap dia.
Baca juga: Pinjol Ilegal yang Dijajal Kepala OJK Jember Kini Sudah Diblokir
Dia menjelaskan, masyarakat bisa menyewa angkutan wisata sesuai dengan rute yang dibuat oleh operator angkutan wisata.
Angkot bisa diisi 10 penumpang, angkutan pedesaan 12 penumpang.
Jika tarif per rute hanya Rp 200.000, maka per orang rata-rata hanya perlu membayar sekitar Rp 20.000.
Di setiap rute ada minimal 3 destinasi yang terdiri dari destinasi wisata, UMKM, kuliner, kebun, perikanan, sawah bahkan religi.
“Rute yang dipilih angkutan wisata menekankan pada kegiatan eduwisata,” tambah dia.
Untuk destinasi wisata yang tak terjangkau kendaraan roda empat, ada ojek-ojek wisata yang bisa dipesan melalui operator.
Ojek Wisata juga cocok untuk yang tamasya sendirian. Sedangkan becak wisata hanya untuk rute pendek di kota dan sedang dalam pembinaan.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menambahkan para wisatawan yang mengikuti program tersebut harus mematuhi prokes pencegahan Covid-19.
“Ini awal kebangkitan wisata dan tranportasi kita,” tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.