Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Iriansyah menjelaskan, mereka telah membentuk satuan tugas (Satgas) di setiap daerah rawan bencana.
Menurutnya, penanganan bencana untuk 17 kabupaten dan kota di wilayah Sumsel sendiri memiliki karakteristik yang berbeda.
Dari catatan BPBD Sumsel, wilayah yang rawan tanah lingsor berada di kawasan dataran tinggi yakni, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Penukal Abab Lematang Ilir, Kota Pagar Alam, dan Lahat.
Sedangkan daerah rawan banjir terletak di kawasan Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu timur, Penukal Abab Lematang Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, dan Palembang.
"Sarana dan prasarana di lokasi itu sudah kita siapkan, termasuk Satgas untuk meminalisir dampak dari bencana banjir dan tanah longsor," jelas Iriansyah.
Sejauh ini, BPBD Sumsel menurutnya masih terfokus dalam menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Status siaga darurat karhutla itu baru akan berakhir pada November 2021.
"Tapi kami tetap waspada untuk menghadapi seluruh bencana, baik karhutla, tanah longsor maupun banjir," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.