Dugaan awal, kata Arie, limbah berwarna hitam tersebut berasal dari kapal yang bocor.
"Sepertinya dari kapal yang bocor, kalau dari industri di darat juga tidak sebanyak itu," kata Arie.
Polisi akan menugaskan personel untuk menindaklanjuti temuan limbah tersebut.
“Segera menerjunkan petugas guna menindaklanjuti temuan limbah tersebut. Coba nanti saya suruh anggota liat bersama orang LH (Kedinasan Lingkungan Hidup)," kata Arie.
Sebelumnya, hampir seluruh pantai di pesisir Teluk Lampung tertutupi limbah yang diduga aspal.
Warga setempat mengatakan, limbah diduga aspal itu sudah empat hari sampai satu minggu berserakan di bibir pantai.
Rahmatullah (Rahmat), warga Pulau Sebesi mengatakan, limbah itu berwarna hitam dan bertekstur laiknya aspal.
Baca juga: Berenang di Laut, Pengunjung Pantai di Lampung Terkena Limbah Mirip Aspal
"Sudah empat hari itu limbahnya. Warnanya hitam seperti aspal," kata Rahmat saat dihubungi, Kamis (9/9/2021) petang.
Menurut Rahmat, jumlah limbah itu sangat banyak, bahkan hingga batas bibir pantai sekitar 10-20 meter.
Pantauan Kompas.com di Pantai Sebalang pada Jumat (10/9/2021), material limbah itu berwarna hitam pekat, ketika dipegang terasa lengket dan menempel.
Kondisi bibir pantai yang mencapai satu kilometer juga berwarna hitam, batu-batu karang pun berwarna hitam yang diduga terkena limbah dari arus ombak.
Limbah tersebut diduga telah menyebar ke pesisir yang berada di Teluk Lampung.
Berdasarkan informasi dari warga, limbah serupa juga ditemukan di Pulau Sebesi, Pesisir Teluk Semaka (Tanggamus), dan pesisir pantai Pesawaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.