Nyaris gagal wisuda
Salah seorang kerabat dekat Imel, Yon Hauteas, yang mengambil video tersebut mengaku, Imel nyaris gagal mengikuti prosesi wisuda lantaran gangguan jaringan internet di desanya.
"Kalau ingin terhubung dengan internet, kami bersama masyarakat lainnya harus mencari tempat yang lebih tinggi," ujar Yon, kepada sejumlah wartawan, Senin (6/9/2021).
Dia menuturkan, awalnya Imel ingin mengikuti wisuda secara daring di Kota Kupang.
Tetapi, karena ingin kedua orangtuanya mendampingi saat prosesi wisuda, Imel lantas memilih tetap bertahan di kampung walaupun terkendala jaringan internet.
"Kedua orangtuanya tidak bisa diajak mengikuti wisuda online di Kupang, karena sudah renta dan sering sakit-sakitan, sehingga Imel memilih wisuda di rumahnya," ungkap Yon.
Baca juga: Tak Ada Sinyal Telepon dan Internet di Kampung Skouw Mosso Kota Jayapura Papua
Yon mengaku, ide menggantung ponsel di ujung tiang bambu mengikuti pengalaman mereka saat masa anak-anak.
"Kalau dulu, para orangtua yang ingin mendengar siaran radio, mereka harus menyambung kabel pada tutupan periuk lalu diikat pada ujung tiang atau pohon. Pengalaman itu yang membuat kami meniru dan mencari kayu yang tinggi untuk gantung ponsel ini," kata dia.
Upaya ini lanjut Yon, akhirnya berhasil, meski sinyal kerap tersendat. Nama Imel pun disebut oleh pembawa acara dalam wisuda daring tersebut.
Dia pun berharap kejadian ini bisa menggugah para pemangku kebijakan maupun pihak terkait, untuk menambah BTS di setiap desa.
"Kita berharap, pemerintah bisa membangun BTS di daerah terpencil, sehingga masyarakat juga bisa menikmati jaringan yang bagus," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.