Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Siswi Di-bully Usai Gantikan Posisi Paskibraka ke Istana | Dosen Hadiri Sidang Mahasiswa meski Sedang Dirawat di RS

Kompas.com - 29/08/2021, 06:15 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - AFT, siswi asal Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, ditunjuk menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Merdeka, Jakarta.

Gadis tersebut ditunjuk oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Barat untuk menggantikan siswi lainnya, Kristina, yang positif Covid-19.

Namun, di balik kebahagiaannya, AFT merasa sedih karena sering di-bully di media sosial.

Tak sedikit orang yang menuduhnya menggunakan orang dalam untuk menjadi Paskibraka nasional.

Berita populer lainnya adalah seputar foto viral seorang dosen yang menghadiri sidang mahasiswanya meski sedang dirawat di rumah sakit.

Sosok tersebut adalah Achmad Junaedi, seorang dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad).

Walau tengah dirawat di intensive care unit (ICU), pria yang kerap disapa Kang Djuned ini tetap menghadiri sidang promosi S-3 mahasiswanya secara virtual.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

1. Kisah AFT, Paskibraka yang di-bully di medsos

Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas dalam upacara Peringatan HUT ke-76 RI dan penurunan bendera pusaka di Istana Merdeka pada Selasa (17/8/2021). Dok. Sekretariat Presiden Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas dalam upacara Peringatan HUT ke-76 RI dan penurunan bendera pusaka di Istana Merdeka pada Selasa (17/8/2021).

Meski ditunjuk menjadi Paskibraka di Istana Merdeka, Jakarta, AFT merasa sedih karena kerap di-bully oleh warganet. Perundungan itu dikirim lewat direct message Instagram.

Oleh para perundungnya, dia dituduh telah menggunakan orang dalam agar ditunjuk menjadi salah satu Paskibraka untuk mewakili Sulawesi Barat.

Siswi yang bercita-cita menjadi dokter ini heran mengapa orang-orang menuduhnya seperti itu. Padahal, tuturnya, dia sama sekali tidak memiliki kerabat di instansi negara.

Ditambah lagi, perempuan 16 tahun ini mengaku berasal dari keluarga sederhana, yang rasanya mustahil bisa membayar agar lolos menjadi Paskibraka nasional.

"Saya hanya bisa mendoakan mereka karena saya percaya mereka menghujat saya karena mereka tidak tahu apa yang saya alami dan juga tidak mengetahui kehidupan saya yang sebenarnya," ujarnya, Jumat (27/8/2021).

Baca selengkapnya: Cerita Siswi Dibully Habis-habisan karena Gantikan Kristina Jadi Paskibraka di Istana, Dituduh Punya Orang Dalam

 

2. Cerita dosen Unpad hadiri sidang S-3 mahasiswanya

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Achmad Junaedi atau Kang Djuned yang viral di media sosial.Dok INSTAGRAM KAMPUS SARJANA Dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Achmad Junaedi atau Kang Djuned yang viral di media sosial.

Februari lalu, Kang Djuned dirawat di ICU salah satu rumah sakit swasta di Kota Bandung gara-gara positif Covid-19.

Meski sedang menjalani perawatan, ia tetap menghadiri sidang terbuka disertasi mahasiswanya secara virtual.

Singkat cerita menurut penuturannya, bila dirinya tidak hadir, akan mengakibatkan mahasiswa tersebut gagal sidang dan harus memperpanjang kuliah satu semester lagi.

"Saya ceritakan itu kepada dokter yang menangani saya. Bila diizinkan saya ingin menjalankan dua tugas saya itu," ucapnya, Jumat (27/8/2021).

Oleh dokternya, dia ternyata diperbolehkan mengikuti kegiatan tersebut.

Ia kemudian berpindah ruangan yang memiliki Wi-Fi kencang guna mengisi kuliah perdana serta menghadiri sidang mahasiswanya.

Baca selengkapnya: Cerita di Balik Foto Viral Dosen Unpad Kang Djuned Hadiri Sidang Mahasiswanya meski Pakai Selang Oksigen

3. Mantan Wakil Gubernur Sumatera Barat meninggal

Wagub Sumbar periode 2016-2021 Nasrul AbitFoto: Humas Pemprov Sumbar Wagub Sumbar periode 2016-2021 Nasrul Abit

Kabar duka datang dari Sumatera Barat (Sumbar).

Mantan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit Datuak Malintang Panai meninggal dunia pada Sabtu (28/8/2021).

Pria kelahiran 24 Desember 1954 itu meninggal usai sepekan berjuang melawan Covid-19.

Nasrul, yang menjabat Wakil Gubernur Sumbar periode 2016-2021, berpulang pada pukul 01.39 WIB di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil, Padang.

"Insya Allah akan dimakamkan ba'da zuhur pada 28 Agustus 2021 di Labuhan Tanjak, Air Haji Kecamatan Sari Linggo Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar," terang Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Sumbar Jasman Rizal, Sabtu.

Baca selengkapnya: Nasrul Abit Meninggal Setelah Sepekan Berjuang Melawan Covid-19

 

4. Pria ini tampar dan keluarkan airsoft gun usai mobilnya disenggol pemotor

Kasat Reskrim Polres Magetan (tengah), memperlihatkan air softgun yang mirip dengan senjata apai pistol yang digunakan tersangka SN untuk menganiaya TP 18. Polisi masih melakukan pendalaman terkait kepemilikan air softgun tersebut.KOMPAS.COM/SUKOCO Kasat Reskrim Polres Magetan (tengah), memperlihatkan air softgun yang mirip dengan senjata apai pistol yang digunakan tersangka SN untuk menganiaya TP 18. Polisi masih melakukan pendalaman terkait kepemilikan air softgun tersebut.

Polisi menangkap pria berinisial SN (51) usai menganiaya TP (18), seorang pengendara sepeda motor.

Penganiayaan itu bermula saat korban menyenggol mobil pelaku di Jalan Sukowati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Senin (2/8/2021).

Akibat senggolan itu, mobil SN tergores. Karena kesal, ia lantas menampar korban.

“Tersangka ini menampar korban satu kali,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Magetan Iptu Rudy Hidajanto, Jumat (27/8/2021).

Dalam perjalanan ke bengkel mobil, TP kembali ditampar. Tak hanya itu, pelaku juga sempat mengeluarkan airsoft gun yang disimpan di bawah jok mobil.

Baca selengkapnya: Kesal Mobilnya Disenggol, Pria Ini Berkali-kali Tampar Pesepeda Motor dan Keluarkan Airsoft Gun

5. Gunung Merapi luncurkan awan panas guguran sejauh tiga kilometer

Ilustrasi Puncak Gunung Merapi dilihat dari Wisata Deles Indah, Klaten.KOMPAS.COM/ANGGARA WIKAN PRASETYA Ilustrasi Puncak Gunung Merapi dilihat dari Wisata Deles Indah, Klaten.

Pada Sabtu (28/8/2021), Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran. Peristiwa ini terjadi pukul 16.20 WIB.

Jarak luncur awan panas guguran tersebut sejauh 3.000 meter ke arah barat daya.

"Cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 3.000 meter ke arah barat daya," jelas Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan tertulis, Sabtu.

Berdasar data BPPTKG, durasi awan panas guguran tercatat 234 detik. Hanik menambahkan, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm.

Sampai saat ini, BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada status Siaga (level III).

Baca selengkapnya: Sabtu Sore, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 3 Km

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Makassar, Himawan; Kontributor Bandung, Reni Susanti; Kontributor Padang, Perdana Putra; Kontributor Magetan, Sukoco; Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: David Oliver Purba, I Kadek Wira Aditya)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com