Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Trauma Korban Teror Pelemparan Batu di Kendal | Ambulans "Salip" Rombongan Presiden Jokowi

Kompas.com - 26/08/2021, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sutimah, warga Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menjadi korban teror pelemparan batu di Kaliwingu, Minggu (7/3/2021).

Akibat lemparan batu, Sutimah mengalami luka parah di rahang dan harus melakukan operasi dengan biaya mencapai Rp 35 juta.

Sementara itu di Samarinda, sopir ambulans menyalip rombongan Presiden Joko Widodo yang melintas di Jalan Pandjaitan.

Saat itu sang sopir ambulans membawa seorang pasien dari puskesmsa ke RSUD Abduk Wahab Sjahranie.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Trauma korban teror pelemparan batu

Sutimah, warga Kaliwungu Kendal yang menjadi korban pelemparan batu. KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATINKOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN Sutimah, warga Kaliwungu Kendal yang menjadi korban pelemparan batu. KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN
Sutimah, warga Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah jadi korban teror pelemparan batu.

Akibat lemparan batu, Sutimah mengalamo luka parah di rahan dan suaranya serak tidak jelas. Selain itu ia juga tak bisa mengunyah makanan.

Ia terkena lemparan batu pada Minggu (7/3/2021) saat naik pikap langganan bersama temannya untuk belanja ke Pasar Johar, Semarang.

Sutimah duduk di depan samping kiri dekat jendala. Saat pikap melaju, tiba-tiba ada pengendara motor yang melemparkan batu ke arah mereka.

Akibat lemparan batu tersebut, rahang Sutimah berlubang besar dan ia harus menjalani operasi dengan biaya mencapai Rp 35 juta.

Baca juga: Saya Bisa Hidup hingga Sekarang karena Mukjizat Allah

2. Kristina gagal jadi anggota Paskibraka di Istana Merdeka

Gagal Ke Istana Wakili Sulbar, Kristina Tolak Jadi Paskibrakan di PropinsiKOMPAS.COM/JUNAEDI Gagal Ke Istana Wakili Sulbar, Kristina Tolak Jadi Paskibrakan di Propinsi
Kristina, pelajar di Sulawesi Barat gagal menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Nasional di Istana Merdeka setelah dinyatakan positif Covid-19 oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) setempat.

Saat itu Kristina dan keluarganya sempat melihat kejanggalan keputusan Dispora tersebut.

Dari hasil tes swab mandiri di Puskesmas Mamasa, Kristina dinyatakan negatif Covid-19.

Selain itu siswi pengganti Kristina ternyata bukan dari daftar cadangan milik Dispora. Namun seorang siswi berinisial AFT.

Akibatnya, siswi pengganti Kristina tersebut saat ini menjadi sorotan dan di-bully di media sosial.

Baca juga: Di Balik Kegagalan Kristina Jadi Anggota Paskibraka di Istana Merdeka, gara-gara Covid-19 hingga Dugaan Malaadministrasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com