PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kodim 0820 Probolinggo bersama tim Satgas Kota Probolinggo, memindahkan 400 warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) ke tempat isolasi terpusat (isoter) dalam 10 hari terakhir.
Dandim 0820, Letkol Inf Arip Budi Cahyono mengatakan, tak mudah memindahkan warga isoman menuju ke lokasi isoter.
Tantangannya mulai mulai hoaks bahwa tak ada tenaga kesehatan di lokasi isoter, hingga pelayanan dan makanan yang disediakan tidak enak.
Baca juga: Bupati Gresik Siapkan Voucer Belanja Rp 200.000 untuk Warga Isoman yang Bersedia Pindah ke Gejos
Menurut Arip, awalnya ada sekitar 500 lebih warga positif Covid-19. Mereka rata-rata melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah masing-masing.
"Hingga hari ini sudah tersisa 127 orang itu yang perlu dialihkan ke tempat isoter. Sebagian yang pernah di isoter sudah pulang karena sembuh," ujar Arip saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/8/2021).
Untuk target yang diarahkan ke isoter adalah warga yang baru terkonfirmasi positif Covid-19.
Sedangkan yang sudah menjalani isoman sejak lama tidak dialihkan karena sudah hampir sembuh.
Kendala
Arip menyebut, masih banyak kendala yang ditemui saat hendak melakukan pemindahan warga positif Covid-19 itu karena berbagai macam alasan.
"Alasan yang dapat kami terima adalah lansia, ibu hamil dan anak-anak yang positif corona tidak kami alihkan ke isoter. Selama alasannya masih bisa diterima, masih kami berikan toleransi. Ada yang beralasan karena bekerja, takut tidak dirawat dan semacamnya, itu tetap akan kami pindahkan ke isoter," jelasnya.
Dandim menegaskan, di tempat isoter di Rusunawa, warga yang menjalani isolasi dirawat dengan baik oleh para nakes serta dokter yang selalu siap siaga.
Bahkan para pasien membuat komunitas grup WhatsApp untuk berkonsultasi dengan dokter.
"Saya sudah mengecek langsung ke sana dan mereka benar-benar dirawat. Banyak tersebar hoaks jika di Isoter itu tidak ada yang merawat dan tidak ada dokternya itu semua bohong. Ada juga hoaks makanan di isoter tidak enak," tukas Arip.
Baca juga: Mengintip Fasilitas KM Lawit, Kapal Isoter di Pelabuhan Panjang Lampung
Faktanya, lanjut Arip, pasien yang diisolasi terpusat senang terhadap perawatan dan layanan yang diberikan, makan pun sudah disediakan.
Warga yang telah menjalani karantina di lokasi isoter juga telah mengakui jika makanan enak dan memenuhi gizi.
Plt Kepala Dinkes P2KB Setyorini Sayekti mengatakan, dalam upaya pemindahan ke tempat isoter, para nakes mengutamakan langkah persuasif. Jika masih belum bersedia dipindah, maka tiga pilar yang bergerak.
"Selain itu kami sosialisasikan bahwa rumah karantina tidak seseram bayangan masyarakat. Justru kondisi terpantau," tutur Setyorini melalui pesan singkat.
Siapkan 3 lokasi isoter
Di Kota Probolinggo ada tiga tempat isoter yang disiapkan. Yakni Rusunawa Mayangan, Puskesmas Wonoasih dan dua SMP dengan kapasitas 103 pasien.
Pemkot Probolinggo menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) di SMP 6 Kecamatan Kedopok untuk pasien bergejala ringan. Sekolah mampu menampung 103 pasien.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, isolasi terpusat sebagai upaya untuk memantau dan menangani kondisi pasien sehingga cepat tertangani.
“Isolasi terpusat disiapkan sebagai pelayanan kesehatan bagi pasien covid-19 yang bergejala ringan sehingga memudahkan untuk memantau dan menangani apabila ada gejala-gejala yang mendadak dapat cepat tertangani,” tutur Hadi dalam siaran tertulis.
Baca juga: 60 Anak di Probolinggo Terpapar Covid-19, Mayoritas Tertular Orang Tua
Pasien covid -19 yang datang akan melalui proses screening atau pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Selanjutnya, mereka dapat menempati ruangan perawatan yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan.
Dia menambahkan, selain mempersiapkan fasilitas kesehatan, pemerintah juga mempersiapkan tenaga kesehatan di lokasi isoter melalui rekrutmen relawan tenaga kesehatan yang telah dipublikasikan.
Data situasi Covid-19 Kota Probolinggo Jumat (27/8/2021), total warga terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4.562 pasien, sembuh 4.053 orang dan meninggal 350 orang. Adapun kasus aktif sebanyak 159 kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.