Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kasus Oknum TNI yang Ikat dan Aniaya Siswa SD hingga Pingsan, Pelaku Kini Ditahan

Kompas.com - 25/08/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - AOK alias A, anggota TNI yang menganiaya siswa SD telah ditahan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) IX/1 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Untuk melengkapi berkas perkara, Denpom IX/1 akan memeriksa enam orang termasuk korban dan pelaku.

Mereka kemudian akan gelar TKP dan mengecek langsung kondisi korban. Jika berkas dinyatakan lengkap, perkara akan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Militer Kupang.

Baca juga: Anggota TNI yang Aniaya Siswa SD Ditahan, 6 Saksi Diperiksa

Diikat dan dianiaya hingga babak belur

Kasus penganiayaan tersebut terjadi dua minggu lalu di Kabupaten Rote Ndao, NTT.

Ayah PS, Joni Seuk bercerita jika anaknya dijemput AOK pada Kamis (12/8/2021). Saat itu AOK menyebut jika PS mencuri ponselnya.

PS kemudian dibawa ke rumah rekan AOK berinisial B yang berprofesi sama dengan AOK yakni sebagai anggota TNI.

Baca juga: ICJR: Dua Anggota TNI AD Penganiaya Anak di NTT Dapat Dijatuhi Sanksi Pidana

Tengah malam, AOK mengembalikan PS ke rumah orangtuanya. Saat di rumah, PS sama sekali tak bercerita perlakuan yang ia terima selama dibawa AOK.

Pada Jumat (13/8/2021), AOK kembali mencari PS yang bermain di Pantai Baa. Lagi-lagi AOK menginterogasi PS yang ia tuduh mencuri ponsel.

Puncaknya terjadi pada Kamis (19/8/2021) malam. AOK dan B serta sejumlah rekannya kembali menjemput bocah kelas IV SD tersebut di rumahnya.

Mengetahui kedatangan AOK, PS ketakutan dan sembunyi di lemari kamarnya.

Baca juga: TNI Pastikan 2 Prajurit Penganiaya Anak di Rote Ndao NTT Diproses Hukum

AOK kemudian masuk ke dalam kamar dan menemukan PS bersembunyi. Menurut Joni, saat itu AOK memukul mulut PS hingga berdarah.

Oleh AOK dan rekan-rekannya, PS dibawa ke rumah B. Karena khawatir, Joni dan istrinya menyusul anaknya.

Di rumah B, pasangan suami istri tersebut melihat kaki dan tangan anaknya diikat tak berdaya lalu dianiaya hingga anaknya pingsan.

Tak tega melihat anaknya disiksa, Joni dan istrinya pulang ke rumah.

Baca juga: Siswa SD yang Dianiaya Oknum Anggota TNI Mengeluh Nyeri di Pipi

Dikembalikan dalam kondisi telanjang

Ilustrasi kekerasan pada anakshutterstock Ilustrasi kekerasan pada anak
Pada Jumat dini hari, PS dikembalikan ke rumah oleh AOK dalam kondisi telanjang karena seluruh pakaiannya disobek AOK.

Joni sempat meminta anaknya untuk mengenakan pakaian terlebih dahulu. Namun ternyata PS dibawa pulang ke rumah oleh AOK untuk menunjukkan tempat ia menyembuyikan ponsel.

Setelah sampai rumah, PS yang memang tak mencuri ponsel milik AOK kebingungan. Menurut Joni, anaknya mengaku mencuri ponsel karena tak tahan terus dianiaya.

Baca juga: Oknum Anggota TNI Aniaya Siswa SD, Danrem Kupang: Kita Proses Hukum

"Mereka antar anak saya hanya untuk menunjukkan tempat persembunyian HP yang dicuri. Tapi anak saya ini mengaku mencuri HP karena tidak tahan setelah dianiaya," kata Jon.

AOK kembali emosi dan terus menganiaya PS di hadapan Joni.Dalam keadaan tak berdaya, bocah laki-laki tersebut dibawa kembali ke rumah B.

PS dipulang ke rumahnya oleh AOK dalam keadaan babak belur. Sesampai di rumah, PS pingsan dan ia dilarikan ke RSUD Baa. PS pun menjalani perawatan karena mengalami luka dan trauma berat.

Baca juga: Dituduh Curi Ponsel, Siswa SD Diikat dan Dianaya Oknum Anggota TNI hingga Pingsan

Diproses hukum

Ilustrasi Kekerasan pada anakShutterstock Ilustrasi Kekerasan pada anak
Terkait kasus tersebut, pihak TNI Angkatan Darat memastikan jika dua oknum prajurit berinisial Serma MSB dan Serka AODK akan menjalani proses hukum setelah diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang siswa SD,

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen (Pol) TNI Tatang Subarna mengatakan, proses hukum tersebut juga sebagaimana perintah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.

"Agar terus melakukan investigasi dan memproses secara hukum terhadap oknum anggota TNI AD yang melakukan tindak pidana penganiayaan anak dibawah umur," ujar Tatang kepada Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Baca juga: Kasus TNI Hajar Warga di Buleleng Bali Berujung Damai, Laporan Segera Dicabut

Sementara itu Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak telah mengutus dokter dari Kodam IX/Udayana untuk mengecek langsung kondisi kesehatan bocah tersebut.

Lettu Ckm Rukmana utusan dari Kesdam IX/Udayana, beserta satu orang anggota PNS Heri Pelopolin memeriksa kondisi fisik PS di lantai dua Makodim 1627/Rote Ndao, Minggu (22/8/2021) sekitar pukul 18.40 Wita.

Dari hasil pemeriksaan dokter, kondisi kesehatan bocah tersebut dalam keadaan stabil, namun keluhan dirasakan sakit di kedua sisi pipi.

"Kondisi kesehatan PS saat ini keadaan umumnya baik dan stabil. Tanda-tanda vital dalam batas normal, kesadaran yang bersangkutan saat ini dalam keadaan sadar penuh," ujar Lettu Rukmana dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Baca juga: Pengakuan Warga yang Dihajar TNI di Buleleng Bali: Saya Dipukul, Diseret, Ditendang

"Pasien masih mengeluh nyeri sedikit di pipi kanan dan kiri, kondisi luka lecet di badan pasien sudah mulai mengering," sambungnya.

Pemeriksaan kondisi kesehatan PS disaksikan oleh ayahnya Joningrat Seuk, Komandan Kodim 1627/RN Letkol Inf Educ Permadi Eko PB, dan anggota Denpom Kupang.

Setelah memeriksa kondisi fisik PS, Lettu Rukmana memberikan bingkisan berupa mainan mobil-mobilan remot dan robot.

Selain itu, pihaknya juga memberikan parsel berupa makanan dan minuman serta sembako untuk keluarga serta obat nyeri dan vitamin untuk proses penyembuhan PS.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere, Achmad Nasrudin Yahya | Editor : Dheri Agriesta, Icha Rastika, Priska Sari Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com