KOMPAS.com - Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim PKM-K Lithophane Nusantara membuat inovasi lampu hias unik.
Menggunakan teknologi 3d-printing, lampu hias tersebut menampilkan landmark kota-kota besar di Indonesia, antara lain Yogyakarta dan Bandung; serta landmark budaya dari berbagai provinsi.
“Spiritful Indonesia Lithophane Nusantara ini lampu unik khas mahasiswa UGM Berbasis Metode 3D Printing Berbahan Bio-Degradable Plastic yang Bertemakan Landmark Pariwisata Nusantara,“ tutur I Putu Fadya Rachmawan, salah satu anggota Tim PKM-K Lithophane Nusantara, Selasa (23/8/2021).
Mahasiswa Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol angkatan 2019 ini mengatakan, proses pembuatan lampu hias unik menghabiskan waktu selama 18 jam.
Adapun pengkaryaannya digarap secara produksi rumahan.
Baca juga: Cara Fakultas Filsafat UGM Kenalkan Lingkungan Kampus kepada Mahasiswa Baru
Untuk menyusun Lithophane Nusantara ini, yang pertama kali dilakukan Putu dkk. adalah mendesain menggunakan 3D CAD dengan ukuran panjang, lebar, dan tinggi yakni 22 cm x 22 cm x 40 cm.
Dari sisi komponen elektronis, Lithophane Nusantara terdiri dari LED Strip sebagai sumber pencahayaan, PCB untuk menyalakan dan mematikan lampu, serta boost converter.
Untuk mengisi daya pada lampu, Lithophane Nusantara dilengkapi port MicroUSB.
Putu berujar, permukaan lampu hias dicetak memakai mesin 3d-printing berbahan filamen bio-degradable plastic yang ramah lingkungan.
Kata Putu, gambar yang ditampilkan dalam Lithophane Nusantara ini bisa diganti.
“Menariknya lagi, gambar dapat dilepas-pasang dan diganti sesuai dengan keinginan. Hal tersebut merupakan nilai tambah dan pembeda produk Lithophane Nusantara dengan produk-produk yang lainnya," ucapnya, dikutip dari ugm.ac.id.
Ia menambahkan, terdapat juga beberapa gambar yang dijual terpisah dalam edisi khusus.
Baca juga: 3 Shelter UGM Dikonversi Menjadi Rumah Sakit Khusus Covid-19