Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Arisan Online Bodong Kian Merebak, Sosiolog: Masyarakat Jadi Korban karena Ikut-ikutan

Kompas.com - 24/08/2021, 23:01 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Merebaknya praktik penipuan berkedok arisan online bodong telah memakan banyak korban di sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Dosen Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang (Unnes), Fulia Aji Gustaman berpandangan munculnya arisan online bodong disebabkan karena sejumlah faktor.

"Di antaranya faktor kultural dan struktural. Kultural karena kebiasaan arisan sudah terbentuk dari dulu. Sedangkan stuktural karena sudah terbentuk jaringan atau lembaga penyelenggara arisan itu," kata Aji saat dihubungi, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Minimnya Literasi Jadi Sebab Banyaknya Korban Penipuan Berkedok Arisan Online

Menurutnya, dorongan masyarakat untuk mengikuti arisan online juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Terlebih, jika arisan online tersebut dijanjikan dengan keuntungan yang besar.

"Bisa jadi masyarakat hanya ikut-ikutan, karena pengaruh lingkungan sangat besar terhadap keputusan seseorang. Mereka dengan mudah mengikuti apalagi diiming-imingi nominal besar. Akhirnya mereka tergiur dengan harapan mendapat keuntungan besar," ucapnya.

Aji mengungkapkan, seiring kemajuan teknologi dan informasi yang semakin pesat tentu saja memunculkan berbagai persoalan di tengah masyarakat.

"Saat ini kita kan sedang bertransformasi dari konvensional menjadi digital. Di balik kemudahan di era teknologi dan informasi ini tentu saja memiliki dampak negatif seperti kemunculan cyber crime. Mulai dari penipuan jual beli online, pinjaman online hingga arisan online," jelasnya.

Baca juga: Cerita Sulastri, Rela Gadaikan Sertifikat Tanah demi Ikut Arisan Online Fiktif di Blora

Maka dari itu, masyarakat disarankan untuk menggali informasi lebih dalam agar tidak terjerumus segala bentuk penipuan dalam bentuk platform online.

"Maka perlu meningkatkan literasi, banyak menggali informasi, harus mengetahui latar belakang lembaga atau penyelenggara arisan agar bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga segala jenis penipuan bisa diminimalisir," ungkapnya.

Selain itu, masyarakat diharapkan dapat berjejaring sosial secara bijak di tengah perkembangan teknologi dan informasi.

"Sehingga hadirnya digitalisasi ini bisa memberikan kesejahteraan bukan justru menimbulkan keresahan. Tidak hanya sejahtera ekonomi tapi juga kenyamanan, kemudahan dan aman dalam bertransaksi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com