Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terobos Barikade, Pemandu Lagu yang Mabuk Tabrak Anggota Polisi yang Bertugas, Ini Kronologinya

Kompas.com - 25/08/2021, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Agis Irwanti (24), warga Cibatok, Kecamatan Cibanggulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diamankan polisi karena menabrak anggota Satlantas Poles Tuban, Jawa Timur hingga terluka parah.

Perempuan asal Bogor tersebut diketahui bekerja sebagai pemandu lagu di salah satu rumah karaoke di Tuban.

Peristiwa tersebut tersebut terjadi pada malam menjelang peringatan HUT ke-17 Kemerdekaan RI.

Baca juga: Aipda Bastari Ditabrak Saat Amankan Lalu Lintas di Tuban, Pelaku Pemandu Lagu yang Sedang Mabuk

Hari itu korban Aipda Bastari (54) dan Bripka Tatang sedang bertugas di depan Pabrik Kecap Laron.

Malam itu mereka bertugas mengarahkan kendaraan dari Jalan Pahlawan ke Jalan Coroaminoto karena di lokasi TMP Tuban sedang berlangsung kegiatan renungan suci.

Acara tersebut diikuti pejabat Forkopimda Tuban

Tiba-tiba dari arah timur muncul mobil Ertiga nomor S 1263 EF yang melaju ke arah Jalan Pahlawan.

Baca juga: 2 Anggotanya Dikeroyok OTK, Pimpinan PSNU Pagar Nusa Datangi Polres Tuban

Oleh petugas, mobil yang dikendarai Agis dan dua rekannya yakni Clarissa dan Purwanto diarahkan ke jalur lain.

Bukannya mengikuti arahan petugas, Agis malah menerobos barikade petugas dan menabrak dua anggota Satlantas Polres Tuban yang bertugas di lokasi.

Aipda Bastasi tertabrak dan jatuh bersimbah darah. Sementara rekannya Bripka Tatang berhasil menghinda.

Setelah menabrak dua anggota polisi, Agis kabur dengan mengendarai mobil ke arah timur melewati jalan kembar di kawasan Perumahan Gedongombo, Tuban.

Baca juga: Tawarkan Kaus Jokowi 404: Not Found, Pria Tuban Minta Maaf di Kantor Polisi

Aipda Bastari yang terkapar kemudian ditolong oleh Bripka Tata dan dilarikan ke RS untuk mendapat perawatan.

Berdasarkan pemeriksaan medis, Aipda Bastari mengalami luka retak empat ruas tulang leher dan mengenai saraf tangan serta kaki.

Luka tersebut membuat Aipda Bastari hanya bisa terbaring kesakitan, lantaran tangan dan kakinya tidak bisa digerakkan sama sekali.

Korban Aipda Bastari juga harus menjalani operasi medis di RSUD dr Soetomo Surabaya.

Baca juga: Sempat Ditangkap, Pemuda yang Tawarkan Kaus Jokowi 404: Not Found di Tuban Akhirnya Dibebaskan

Pengemudi dan penumpang dalam kondisi mabuk

Kanit Laka Satlantas Polres Tuban, Iptu Eko Sulistiono mengatakan malam itu petugas langsung mengejar mobil Ertiga yang melakukan tabrak lari.

Malam itu juga petugas berhasil mengamankan mobil tersebut. Saat ditangkap, baik pengemudi dan penumpang mobil dalam keadan mabuk.

"Saat diperiksa petugas ternyata pengemudi dan penumpang mobil dalam kondisi mabuk minuman keras," terangnya, Selasa (24/8/2021).

Mereka kemudian diamankan dan Agis, pengemudi mobil ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Napi Lapas Tuban Jadi Tersangka Pemesan Ribuan Pil Koplo, Pengirim Masih Buron

"Sopir beserta penumpang dan barang bukti kita amankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut," jelasnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Agis Irwanti dijerat Pasal 312 UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka tabrak lari dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara," tandasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamim | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com