Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI Kota Blitar: Tamu Kami Tinggal Sales, Tamu Keluarga Sudah Lama Menghilang

Kompas.com - 23/08/2021, 17:18 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Harap pemerintah buka makam Bung Karno

Menurut Reza, kondisi usaha di sektor pariwisata sudah sedemikian berat dan telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

Reza mengatakan, PHRI mendukung penuh upaya pemerintah melakukan penanggulangan pandemi Covid-19.

Terkait vaksinasi, ujarnya, PHRI turut mendorong anggotanya untuk memastikan bahwa seluruh pekerja dan anggota manajemen mengikuti vaksinasi.

Bahkan PHRI Kota Blitar, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan mengorganisasi pelaksanaan vaksinasi bagi pekerja dan pelaku usaha di bidang pariwisata.

Reza mengatakan, saat ini sudah lebih dari 80 persen pekerja dan pelaku usaha pariwisata yang menjadi anggota PHRI telah divaksin.

Baca juga: Taman Sukarni Blitar dan Kisah Remaja Badung Pengganggu Anak Pejabat Pabrik Gula

Dia memastikan bahwa 100 persen dari mereka akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dalam waktu dekat ini.

"Karena kami sadar jika target vaksinasi tercapai maka akan berdampak positif pada usaha di sektor pariwisata yang kami geluti," ujarnya.

Karena itu, apa pun status level PPKM yang ditetapkan Kota Blitar setelah berakhirnya masa perpanjangan hari ini, kata Reza, PHRI berharap Pemerintah Kota Blitar membuka destinasi wisata setidaknya Makam Bung Karno.

Apalagi, ujar Reza, vaksinasi Covid-19 di Kota Blitar juga sudah cukup tinggi yaitu mendekati 70 persen dari sasaran yang targetkan.

"Kami berpikir kenapa Makam Presiden Pertama kita juga ditutup dari kunjungan peziarah. Apakah Pemkot Blitar tidak berpikir membuka makam dengan prokes yang ketat," ujarnya.

Kata Reza, dibukanya Makam Bung Karno meskipun dengan pembatasan ketat dia harapkan akan menaikkan sedikit pendapatan bagi usaha di sektor pariwisata Kota Blitar.

PHRI Kota Blitar, kata Reza, berkaca pada kebijakan pemerintah di Yogyakarta yang mulai membuka dan promosi pariwisata akhir Agustus ini.

"Kami berharap Pemkot Blitar melakukan kajian untuk melakukan hal serupa, membuka destinasi wisata secara bertahap," ujarnya.

Baca juga: Sebanyak 578 Anak di Blitar Kehilangan Orangtuanya akibat Covid-19, Ada yang Masih Balita

Wali Kota Blitar justru turun level PPKM

Wali Kota Blitar Santoso, Selasa (10/8/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Wali Kota Blitar Santoso, Selasa (10/8/2021)

Terpisah, Wali Kota Blitar Santoso justru menyatakan dirinya tidak mengharapkan status level PPKM yang diterapkan di Kota Blitar turun dari level 4 ke level 3.

Meskipun, sudah hampir dua bulan sejak pemberlakuan PPKM Darurat Kota Blitar terus berada di Level 4 yang membuatnya harus menutup semua destinasi wisata, termasuk Makam Bung Karno.

Santoso khawatir, turunnya status level PPKM akan memicu ledakan kasus Covid-19 akibat euforia warga yang lengah dalam menjalankan disiplin protokol kesehatan.

"Yang kita khawatirkan kalau misal dari level 4 turun ke level 3, euforianya ini yang kita khawatirkan," kata Santoso kepada wartawan, Senin (23/8/2021).

Penambahan kasus baru Covid-19 di Kota Blitar menurun drastis selama sepekan terakhir kecuali saat ditemukannya klaster pondok pesantren beberapa hari lalu.

Satgas Covid-19 Kota Blitar melaporkan 12 kasus harian baru sore ini, Senin, sehingga akumulasi kasus menjadi 6.504.

Kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 237 kematian atau tingkat kematian 36,43 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com