Harap pemerintah buka makam Bung Karno
Menurut Reza, kondisi usaha di sektor pariwisata sudah sedemikian berat dan telah berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Reza mengatakan, PHRI mendukung penuh upaya pemerintah melakukan penanggulangan pandemi Covid-19.
Terkait vaksinasi, ujarnya, PHRI turut mendorong anggotanya untuk memastikan bahwa seluruh pekerja dan anggota manajemen mengikuti vaksinasi.
Bahkan PHRI Kota Blitar, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan mengorganisasi pelaksanaan vaksinasi bagi pekerja dan pelaku usaha di bidang pariwisata.
Reza mengatakan, saat ini sudah lebih dari 80 persen pekerja dan pelaku usaha pariwisata yang menjadi anggota PHRI telah divaksin.
Baca juga: Taman Sukarni Blitar dan Kisah Remaja Badung Pengganggu Anak Pejabat Pabrik Gula
Dia memastikan bahwa 100 persen dari mereka akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dalam waktu dekat ini.
"Karena kami sadar jika target vaksinasi tercapai maka akan berdampak positif pada usaha di sektor pariwisata yang kami geluti," ujarnya.
Karena itu, apa pun status level PPKM yang ditetapkan Kota Blitar setelah berakhirnya masa perpanjangan hari ini, kata Reza, PHRI berharap Pemerintah Kota Blitar membuka destinasi wisata setidaknya Makam Bung Karno.
Apalagi, ujar Reza, vaksinasi Covid-19 di Kota Blitar juga sudah cukup tinggi yaitu mendekati 70 persen dari sasaran yang targetkan.
"Kami berpikir kenapa Makam Presiden Pertama kita juga ditutup dari kunjungan peziarah. Apakah Pemkot Blitar tidak berpikir membuka makam dengan prokes yang ketat," ujarnya.
Kata Reza, dibukanya Makam Bung Karno meskipun dengan pembatasan ketat dia harapkan akan menaikkan sedikit pendapatan bagi usaha di sektor pariwisata Kota Blitar.
PHRI Kota Blitar, kata Reza, berkaca pada kebijakan pemerintah di Yogyakarta yang mulai membuka dan promosi pariwisata akhir Agustus ini.
"Kami berharap Pemkot Blitar melakukan kajian untuk melakukan hal serupa, membuka destinasi wisata secara bertahap," ujarnya.
Baca juga: Sebanyak 578 Anak di Blitar Kehilangan Orangtuanya akibat Covid-19, Ada yang Masih Balita
Wali Kota Blitar justru turun level PPKM
Terpisah, Wali Kota Blitar Santoso justru menyatakan dirinya tidak mengharapkan status level PPKM yang diterapkan di Kota Blitar turun dari level 4 ke level 3.
Meskipun, sudah hampir dua bulan sejak pemberlakuan PPKM Darurat Kota Blitar terus berada di Level 4 yang membuatnya harus menutup semua destinasi wisata, termasuk Makam Bung Karno.
Santoso khawatir, turunnya status level PPKM akan memicu ledakan kasus Covid-19 akibat euforia warga yang lengah dalam menjalankan disiplin protokol kesehatan.
"Yang kita khawatirkan kalau misal dari level 4 turun ke level 3, euforianya ini yang kita khawatirkan," kata Santoso kepada wartawan, Senin (23/8/2021).
Penambahan kasus baru Covid-19 di Kota Blitar menurun drastis selama sepekan terakhir kecuali saat ditemukannya klaster pondok pesantren beberapa hari lalu.
Satgas Covid-19 Kota Blitar melaporkan 12 kasus harian baru sore ini, Senin, sehingga akumulasi kasus menjadi 6.504.
Kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 237 kematian atau tingkat kematian 36,43 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.