Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI Kota Blitar: Tamu Kami Tinggal Sales, Tamu Keluarga Sudah Lama Menghilang

Kompas.com - 23/08/2021, 17:18 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat sektor pariwisata di Kota Blitar mati suri. Objek wisata hingga hotel sepi dalam 1,5 tahun terakhir.

"Kita ini sudah lama mati suri, hidup tidak, mati juga tidak. Tingkat hunian rata-rata saat ini hanya 10 hingga 15 persen saja," ujar Sekretaris persatuan hotel dan restoran Indonesia (PHRI) Kota Blitar Reza Hasjim kepada Kompas.com, Senin (23/8/2021).

Roda ekonomi Kota Blitar bertumpu cukup kuat pada sektor pariwisata dengan maskot destinasinya Makam Presiden Soekarno (Bung Karno).

Namun selama pandemi, objek wisata tersebut tetap tidak bisa mengerek perekonomian Kota Blitar.

Baca juga: Wali Kota Blitar Berharap Tetap Terapkan PPKM Level 4, Ini Alasannya...

Apalagi setelah hampir 2 bulan diterapkan PPKM level 4, destinasi wisata harus ditutup sementara.

Dengan kondisi usaha itu, kata Reza, pendapatan kotor hotel dan restoran sering tidak mampu menutup biaya operasional.

Padahal, biaya operasional sudah dipangkas hingga 60 sampai 70 persen dari biaya operasional pada situasi normal.

Pemangkasan itu, ujarnya, terutama disumbang dari biaya upah pekerja yang ditekan sedemikian rupa.

Baca juga: Cerita Sukses Petani Muda Bertanam Porang, Panen Omzet Ratusan Juta dan Tips untuk Pemula (Bagian 1)

Belum ada PHK

Meski menekan biaya operasional dari pos sumber daya manusia, kaya Reza, belum ada satu pun hotel maupun restoran anggota PHRI Kota Blitar yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan.

"Yang dilakukan teman-teman di PHRI hanya mengurangi jam kerja berikut upahnya. Misalnya, 3 hari kerja 3 hari libur," jelasnya.

Meski beban operasional tinggal 40 hingga 30 persen saja, menurut Reza, sering pemasukan perusahaan tidak cukup menutup keseluruhan biaya tersebut.

Kondisi usaha tersebut, kata dia, terutama terjadi setelah Hari Raya Idul Fitri 2021 ketika mereka harus membayar tunjangan hari raya penuh kepada para pekerja.

Setelahnya, ujar Reza, kondisi usaha justru semakin memburuk dan mencapai level terburuk sejak pemberlakuan PPKM Darurat sudah hampir 2 bulan sejak 3 Juli lalu.

"Sekarang ini yang menginap di hotel kami rata-rata tinggal para pekerja pemasaran (sales) barang-barang kebutuhan sehari-hari. Itu pun jumlahnya sudah tidak seperti dulu," ujarnya.

Wisatawan keluarga yang biasanya paling banyak menjadi tamu hotel di Kota Blitar, ujar Reza, sudah lama tidak datang menginap di hotel mereka.

"Kalau tamu keluarga sudah lama menghilang. Tinggal sales yang jumlahnya juga sudah tidak seperti dulu. Mungkin sales juga terdampak pandemi," kata Reza.

Baca juga: Soal Penanganan Pandemi, AHY: Negara Tak Boleh Gagal Fokus antara Api dan Asap

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Regional
Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Regional
Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com