TEGAL, KOMPAS.com - Bayi kembar siam berbadan satu dan berkepala dua di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter RSUD dr. Soeselo Slawi, Minggu (22/8/2021).
Sebelumnya, bayi perempuan itu sempat dirawat setelah dilahirkan dengan operasi sesar pada Jumat (20/8/2021) malam.
"Iya benar meninggal Minggu siang pukul 13.30 WIB," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Soeselo, Guntur Muhammad Taqwin, saat dihubungi, Minggu (22/8/2021).
Baca juga: Bayi dengan Dua Kepala Dalam Satu Tubuh Lahir di Tegal
Guntur mengatakan, bayi tersebut sudah mengalami kondisi kritis sejak Minggu pagi. Bahkan satu kepala sudah membiru sejak dini hari.
Menurut Guntur, penyebab kematian bayi tersebut bisa dikarenakan banyak faktor. Satu di antaranya karena adanya kelainan jantung.
"Penyebabnya bisa multiple factor, kompleks. Karena jantungnya tidak berfungsi normal, dan saturasi oksigen juga di bawah 80. Bahkan satu kepala bayi sudah membiru sejak pagi. Jadi kalau pun mau diamputasi sangat berisiko," terang Guntur.
Disampaikan Guntur, tim dokter sudah berupaya keras merawat bayi sejak dilahirkan.
"Rencananya memang akan dirujuk ke RS di Semarang menunggu kondisinya stabil," kata Guntur.
Hasil pemeriksaan USG, diketahui bayi kembar siam itu hanya memiliki satu organ jantung dan satu paru-paru. Namun terpisah mulai dari tulang punggung hingga ke kepala.
"Satu kepalanya yang sebelah kanan tidak respon. Kalau satunya masih ada respon, seperti gerak mata. Sempat dilakukan upaya resusitasi, tapi tidak tidak tertolong," terang Guntur.
Baca juga: Sering Masuk dan Rusak Kebun Warga, Gajah Kaesang dan Dodo Dievakuasi
Ditambahkan Guntur, penanganan dilakukan bersama-sama oleh sejumlah dokter spesialis, di antaranya dokter spesialis anak, jantung, bedah umum, hingga dokter spesialis radiologi.
Namun adanya kelainan yang kompleks membuat bayi tersebut tak dapat bertahan.
"Kepalanya dua, tulang belakang dua, tapi organ-organ dalamnya satu. Ini kasus yang jarang, di RSUD dr Soeselo baru dua kali menangani," sebut Guntur.
Menurut Guntur, setelah dinyatakan meninggal, jenazah bayi diserahkan ke pihak keluarga sekitar pukul 15.00 WIB.
"Kondisi demikian sudah dijelaskan ke pihak keluarga. Dan keluarganya sudah menerima," katanya.