Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Ibu Positif Covid-19 Tetap Menyusui Bayinya, "Baby Blues Syndrome" hingga Tertekan karena Suami Meninggal

Kompas.com - 22/08/2021, 10:01 WIB
Rachmawati

Editor

Kehilangan momen 'bonding'

Hal yang sama dirasakan Lenggangpakuan Annisaqodri atau biasa disapa Ninis. Menurutnya, itulah perbedaan yang paling dirasakannya saat menyusui anak keduanya di kala pandemi.

"Kalau menyusui sebelum pandemi, yang penting sebelum pegang bayi cuci tangan, langsung nyusuin. Bisa sambil lihat-lihatan sama bayinya, bisa banyak bonding time-nya.

"Sedangkan dengan kondisi Covid, menyusui itu, bayi datang nyusu, habis itu sudah, selesai. [Saya merasa] kehilangan momen bonding sama anak," ungkap Ninis.

Ia berkata sesak napas karena terpapar Covid semakin menyulitkan proses menyusui. Terlebih, Ninis juga baru bertubi-tubi ditimpa musibah.

Baca juga: Wanita Muda Hamil 8 Bulan Tewas di Kos Semarang, Saksi Temukan Ini

Pascapersalinan, Ninis mengalami baby blues syndrome. Selama kurang lebih lima hari, Ninis sempat menolak menyusui, sehingga si bayi harus minum ASI perah menggunakan pipet dan gelas khusus.

Saat telah pulih dari baby blues syndrome, suaminya meninggal akibat sakit di akhir tahun lalu.

Kondisi psikis Ninis yang tengah berduka itu mengakibatkan produksi ASI-nya menurun. Ditambah lagi, anaknya harus dirawat di rumah sakit karena demam berdarah.

Tak lama berselang, Ninis dan ayahnya, yang tinggal serumah, dinyatakan positif Covid-19. Sementara ibu, adik, dan kedua anaknya, negatif.

Baca juga: IBI Sebut 51 Persen Ibu Hamil Positif Covid-19 Tanpa Gejala

Lenggangpakuan Annisaqodri bersama kedua putranya.Dokumentasi Lenggangpakuan Annisaqodr Lenggangpakuan Annisaqodri bersama kedua putranya.
Mengidap Covid dengan gejala relatif berat, Ninis mengakui fisik dan psikisnya sempat ambruk.

"Menyusui anak kedua ini berat banget," kata Ninis yang baru kembali ke Bandung setelah sekian lama tinggal bersama suami di Papua.

Namun begitu, ia bersyukur mendapat dukungan dari keluarga dan teman-temannya di komunitas ibu menyusui, AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) Jabar.

"Teman-teman yang terus menguatkan, setiap hari bertanya kabar. Jadi akhirnya, saya semangat. Masih ada orang-orang yang peduli," katanya.

Baca juga: Ibu Hamil yang Ditandu 37 Kilometer Alami Syok Usai Melahirkan

Ia menekankan pentingnya support system bagi ibu menyusui.

Ketika dia mengalami gejala Covid-19, Ninis sempat berencana memberikan ASI perah kepada anaknya.

Tapi, "Anaknya ngamuk, nangis-nangis, dan akhirnya malah tidak mau minum [ASI perah] sama sekali, tidak mau makan sama sekali."

Ketika kedua anaknya, beserta ibu dan adiknya dinyatakan positif Covid saat tes swab ulang, Ninis meyakini penularan bukan akibat dari menyusui langsung.

"Kalaupun tertular pasti bukan dari ASI-nya, bukan dari proses menyusuinya. Kemungkinan terpapar dari sebelum kita bermasker di rumah," ujar alumni Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Achmad Yani ini.

Baca juga: Perempuan Hamil 8 Bulan di Semarang Diduga Tewas Dibunuh Kekasihnya Sendiri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com