Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nestapa Yuliana, Ditandu 37 Kilometer Lewati Bukit hingga Sungai demi Melahirkan di Puskesmas

Kompas.com - 21/08/2021, 15:13 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Terdapat 75 kepala keluarga yang menetap di Desa Huku Kecil. Mereka hidup dalam kondisi serba kesulitan karena keterbatasan akses. Mayoritas warga juga berstatus miskin dan selama ini terisolasi.

“Warga di sini sangat susah mungkin karena kita sedikit jadi pemerintah tidak mau melihat kita di sini,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah dapat menggunakan nurani untuk melihat berbagai masalah yang terjadi di desa tersebut. Sehingga, masyarakat dapat merasakan keadilan.

“Kalau bisa lihat kita di sini, pakai nurani agar bisa merasakan penderitaan warga di sini jangan ada kepentingan saja baru datangi kami di sini,” katanya.

Tak ada Puskesmas

Camat Elpaputih, Ulis Nahuway mengakui Yuliana ditandu keluarganya menuju Puskesmas Elpaputih karena di Desa Huku Kecil tidak ada fasilitas kesehatan baik puskesmas dan pustu maupun tenaga medis.

Ia mengaku selain di Huku Kecil beberapa desa di pegunungan di wilayah itu juga belum tersentuh pembangunan seperti di Desa Abio, Ahiolo, Imabatai dan beberapa desa lainnya.

“Betul di sana ada beberapa desa itu tidak ada puskesmas dan tenaga medis. Dulu itu memang pernah ada bidan di Desa Huku Kecil tapi sekarang sudah tidak ada lagi saya tidak tahu apakah dia diberhentikan atau mengundurkan diri,” ungkapnya kepada Kompas.com saat dikonfirmasi.

Menurut Ulis, ia memilih berjalan kaki untuk menjemput Yuliana yang sedang hamil besar karena tak ingin sesuatu terjadi pada warganya itu.

Baca juga: Maluku Disebut Jadi Pusat Penyebaran Varian Delta, Satgas: 9 dari 32 Sampel Positif

Beberapa hari sebelum HUT RI, Ulis mengaku telah mendapat laporan ada warga yang hamil besar di Desa Huku Kecil. Ia kemudian berkoordinasi dengan petugas medis untuk mendatangi keluarga Yuliana agar segera dibawa ke Puskesmas.

“Tapi memang karena waktu itu pemuda semua baru pulang dari hutan mereka kelelahan dan baru membawa Yuliana kemarin,” katanya.

Ulis berjalan kaki sekitar dua jam dari Desa Elpaputih menuju Sungai Nua bersama pimpinan puskesmas dan sejumlah tenaga medis untuk menjemput Yuliana yang ditandu keluarganya.

Perjalanan panjang dan melelahkan itu harus ditempuh karena ia tidak menginginkan sesuatu terjadi pada warganya yang sedang membutuhkan pertolongan.

“Memang saya sangat capek sekali tapi kita rencana saat itu kalau mereka belum turun kita langsung jalan ke desa tapi saat sampai di sungai Nua kita ketemu dan kita kasih pertolongan pertama,” ungkapnya.

Ia bersykur karena setiba di Puskesmas, beberapa saat kemudian Yuliana langsung melahirkan bayinya dengan selamat.

“Puji Tuhan Yuliana sudah setelah tiba ibu Yuliana sudah melahirkan bayinya dengan selamat,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com