Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nestapa Yuliana, Ditandu 37 Kilometer Lewati Bukit hingga Sungai demi Melahirkan di Puskesmas

Kompas.com - 21/08/2021, 15:13 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Sungai tersebut sangat luas dan deras sehingga butuh waktu lama untuk bisa menyeberang.

“Kalau sungai besar itu Sungai Nua kita menyeberanginya pakai rakit lalu kita berpegangan di tali dari kabel listrik yang kita taruh di situ. Itu memang alat transportasi empat desa di pegunungan yang selama ini dimanfaatkan,” ungkapnya.

Hengky mengaku keluarga juga menghadapi kendala dan tantangan karena sejumlah jembatan darurat yang dibuat warga telah roboh. Mau tak mau, mereka terpaksa harus menggotong Yuliana sambil menyeberangi sungai-sungai itu.

Setelah beberapa jam menempuh perjalanan dan berhasil menyebrangi sungai Nua, Hengky dan keluarganya akhirnya memilih beristirahat di tepi sungai.

“Pas kita di tepi sungai itu, Pak Camat Elpaputih dan beberapa tenaga medis sudah menjemput di situ pertolongan pertama dilakukan, dan infus mulai dipasang di tubuh Yuliana,” katanya.

Setelah beristirahat sejenak, perjalanan membawa Yuliana kembali dilanjutkan. Butuh waktu lebih dari dua jam lamanya hingga akhirnya rombongan tiba di hutan Desa Elpaputih. Di hutan itu, ambulans telah menunggu Yuliana.

“Kita bawa sampai di ujung jalan di situ sudah ada mobil ambulans menjemput kira-kira jaraknya satu km menuju puskesmas,” katanya.

Baca juga: Blitar Bumi Bung Karno: Kisah Tanah Pusara yang Gerowong akibat Peziarah (Bagian 2)

Kejadian Berulang

Kisah ibu hamil dari kampung-kampung pegunungan di Kecamatan Elpaputih ditandu warga puluhan kilometer menuju puskesmas untuk proses persalinan bukanlah kejadian pertama.

Pada kejadian sebelumnya, bahkan ada ibu hamil yang keguguran dan meninggal di perjalanan.

“Hal kaya begini sudah berulang kali terjadi, yang seperti beberapa waktu lalu itu ibu hamil yang 20 tahun itu juga sudah meninggal saya juga ikut membawanya ke puskesmas. Jadi yang kaya begini itu ada sampai ibu hamil yang mati di tengah perjalanan,” jelas Hengky.

Kondisi sangat memprihatinkan yang selalu menimpa warga di wilayah itu bukan tanpa alasan. Kejadian berulang itu bahkan telah terjadi puluhan tahun yang lalu dan sayangnya luput dari perhatian pemerintah. 

Hengky mengatakan, tak adanya fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau puskesmas pemantu di Desa Huku dan desa lainnya di wilayah itu merupakan salah satu penyebab. Lalu, akses jalan ke desa juga tak memadai.

“Di Huku Kecil dan desa-desa lainnya di atas itu tidak ada puskesmas, tidak ada tenaga medis dan tidak ada jalan, listrik juga tidak ada jadi kalau ada yang sakit atau hamil harus ditandu seperti begini,” ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com