Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Kompas.com - 20/08/2021, 11:15 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait dengan tewasnya ibu dan anak yang ditemukan di dalam bagasi Alphard yang terparkir di halaman rumahnya Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021) pagi.

Kedua korban yakni, Tuti (55), dan putrinya Amalia Mustika Ratu (23).

Dikutip dari TribuJabar.id, sejauh ini polisi telah memeriksa empat orang saksi terkait dengan pembunuhan itu.

Baca juga: Kronologi Ditemukannya Ibu dan Anak Tewas di Dalam Bagasi Alphard, Mayat Bertumpuk

Keempat saksi yang diperiksa yakni, suami korban, Yosep, ketua rukun tetanga, kemudian salah satu anggota keluarga Yosep, dan pertugas perbaikan jalan yang saat kejadian melohat awal ditemukannya kedua jasad tersebut.

Namun, dari hasil pemeriksaan tersebut, polisi belum menemukan titik terang atas dugaan yang mengarah kepada siapa pelaku dari dugaan pembunuhan tersebut.

"Dari keempat saksi yang kami mintai keterangan, sampai saat ini belum ada mengarah kepada satu orang," kata Kapolsek Jalan Cagak Kompol Supratman, Kamis (19/8/2021) dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Ibu dan Anak Tewas di Bagasi Alphard, Korban dan Pelaku Diduga Saling Kenal

Sementara itu, sambung Supratman, dari hasil otopsi, korban Tuti dan Amalia meninggal dengan mendapatkan luka retak di bagian tengkorak kepala yang diduga akibat benturan benda tumpul.

"Hasil otopsi sementara, kedua korban ini mengalami patah tulang di bagian tengkorak kepala dan memar, itu diperkirakan akibat benturan benda tumpul," ujarnya.

Selain itu, Supratman juga menyebutkan bahwa korban Tuti mengalami luka-luka yang berat lainnya seperti didapatinya luka robek di bagian dari bibir korban.

"Selain itu ada luka robek di bagian bibir ibunya, untuk indikasi luka robek kita juga di TKP mengamankan pisau," ungkapnya.

Baca juga: Kasus Mayat Ibu dan Anak di Bagasi Alphard, Polisi: Pelaku Orang Dekat dan Lebih dari Satu

Polisi menduga, pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut adalah orang dekat yang mengetahui situasi dan kondisi di kediaman rumah korban.

Dugaan itu diketahui dari olah TKP petugas di lapangan yang tidak menemukan barang atau harta korban yang hilang.

Selain itu, polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kerusakan dari pintu masuk rumah tersebut.

"Diketahui dari hasil olah TKP serta keterangan dari saksi-saksi diduga pelaku ini mengenal dengan korban dan sudah mengetahui situasi dari dalam rumah korban," kata Kapolres Subang AKBP Sumarni, Kamis dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Ibu dan Anak Tewas di Bagasi Alphard, Korban dan Pelaku Diduga Saling Kenal

Namun, polisi belum bisa memastikan siapa pelaku pembunuhan tersebut, karena saat ini masih dilakukan penyelidikan.

"Kami masih belum bisa sampaikan, masih dalam penyelidikan, tapi kami sudah fokuslah," ujarnya.

Selain itu, kata Sumarni, fakta di lapangan yang didapati pihaknya diduga pelaku dari dugaan pembunuhan ini lebih dari satu orang.

"Dari jejak tapak kaki yang berbeda (ada) dua, jadi diduga lebih dari satu orang," ungkapnya.

Baca juga: Kasus Mayat Ibu dan Anak di Bagasi Alphard, Polisi: Pelaku Orang Dekat dan Lebih dari Satu

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Hasil Autopsi Ibu dan Anak yang Jasadnya di Bagasi Mobil, Ada Luka Lain Diduga Akibat Benda Tajam

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Update Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal di Bagasi Alphard, Polisi: Pelaku Orang Dekat, Apa Motifnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com