KUPANG, KOMPAS.com - Mantan pimpinan milisi pro integrasi Timor Timur (Timtim) Eurico Guterres, menerima bintang jasa oleh Presiden Joko Widodo (Widodo) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/8/2021) lalu.
Terhadap penghargaan itu, Eurico mengaku bukan semata menjadi miliknya dan keluarga, tetapi menjadi milik para pejuang pro integrasi Timtim.
"Bintang jasa yang saya terima ini, bukan milik pribadi saya dan keluarga, tetapi ini adalah milik perjuangan," kata Eurico, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (18/8/2021).
Eurico menuturkan, awalnya dia dihubungi salah satu anggota sekretariat militer kepresidenan pada 28 Juli 2021 lalu.
Baca juga: Penghargaan yang Diterima dari Jokowi Jadi Kontroversi, Ini Kata Eurico Guterres
Saat itu, Eurico sedang mengikuti suatu kegiatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Informasi yang disampaikan oleh petugas Istana Negara itu, tentang adanya penghargaan bintang jasa untuk para tokoh yang ada di Indonesia. Satu di antaranya adalah Eurico.
"Waktu itu, saya tidak kasih tahu keluarga dan juga pengurus organisasi Uni Timor Aswain (Untas) dan warga eks Timtim, karena saya juga antara percaya dan tidak percaya," ujar Eurico.
Kemudian, pada 31 Juli 2021, dia dihubungi lagi dan diberitahu oleh petugas dari Istana Negara agar mempersiapkan diri untuk segera ke Jakarta pada 7 Agustus 2021.
Tiba di Jakarta, Eurico kemudian melengkapi semua persyaratan agar mengikuti kegiatan penerimaan penghargaan di Istana Negara.
"Tanggal 12 Agustus pagi, kami di istana dan diberikan tanda jasa bintang utama kepada pejuang Timtim yang diwakili oleh saya," kata Eurico.
Menurut Eurico, perjuangan mereka sebagai warga eks Timtim cukup panjang dan melelahkan.
Namun, sebagai orang Indonesia dan pejuang, tentu dirinya juga harus bisa mengerti kondisi bangsa Indonesia saat ini.