Karena Soekemi menyukai kisah Mahabharata, ia pun mengganti nama Kusno dengan Karna.
"Engkau kami beri nama Karna. Karna adalah seorang pahlawan terbesar dalam Mahabharata," kenang Sukarno menirukan sang ayah.
Baca juga: Mengenal Pahlawan Nasional dari Jawa Timur, dari Bung Karno hingga HOS Tjokroaminoto
Ia mengatakan, dalam bahasa Jawa huruf "A" dibaca "O". Sedangkan awalan "Su" berarti baik, paling baik sehingga Sukarno berarti pahlawan yang baik.
Saat sekolah, Sukarno menggunakan tanda tangan yang dieja Soekarno karena mengikuti cara Belanda.
Namun, setelah Indonesia merdeka, ia memerintahkan semua "OE" ditulis kembali menjadi "U" sehingga nama Soekarno ditulis menjadi Sukarno.
Akan tetapi, Bung Karno tetap menggunakan tanda tangan dengan ejaan lama.
"Tetapi, tidak mudah bagi seseorang untuk mengubah tanda tangan setelah berumur 50 tahun, jadi dalam hal tanda tangan aku masih menulis S-O-E," cerita dia.
Baca juga: Blitar Bumi Bung Karno: Ke Haribaan Ibunda, Soekarno Pulang (Bagian 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.