Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Tugu Amris Selayar, Perjuangan Melawan Tentara Belanda dan Gugurnya 12 Pejuang

Kompas.com - 17/08/2021, 07:50 WIB
Kontributor Bulukumba, Nurwahidah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SELAYAR, KOMPAS.com - Monumen Tugu Angkatan Muda Rakyat Indonesia Selayar (Amris) dibangun oleh pemerintah daerah untuk mengingat jasa-jasa 12 pejuang yang gugur melawan pejajah di Selayar.

Tugu Amris yang berdiri kokoh itu terletak di Lapangan Pemuda Benteng, Kecamatan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Dibangun dengan tinggi 6,25 meter, tugu itu terbuat dari beton dengan area sekitarnya merupakan kontruksi permanen.

Di Tugu Amris tergambarkan pejuang pemuda Selayar, menunjuk ke laut sambil memegang badik.

Baca juga: 4 Anak asal Indramayu Dijadikan Pekerja Hiburan Malam di Papua, Begini Modus dan Jaringannya

Makna badik, salah satu simbol keberanian pejuang Selayar untuk menegakkan kebenaran.

Wakil Bupati Selayar Saiful Arif mengatakan, tugu Amris dibangun tahun 1980.

Tugu tersebut diresmikan tanggal 4 Agustus 1990, oleh Bupati KDH TK II Selayar Zainal Arifin Kammi.

"Tugu ini sudah direnovasi tahun 2011. Dan berharap dengan dibangunnya Tugu Amris kaum muda di Selayar dapat mewariskan, meneruskan perjuangan, semangat, rela berkorban dan pantang menyerah," kata Saiful Arif, saat dikonfirmasi, Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Penulis buku biografi Pahlawan Selayar, Yanuar Taufiq mengatakan, pada 12 November 1945 barisan pemuda pejuang Kemerdekaan membentuk organisasi perjuangan, yang bernama barisan merah putih, lalu berubah nama menjadi Amris.

"Pada hari Ahad 10 Februari 1946 di bawah pimpinan bekas pejabat Controleur Onderafdeeling Selayar W Haybur. Sekitar 90 orang Pasukan Nederland Indische Civil Administratie (NICA) Belanda mendarat di Benteng Selayar," tutur dia.

Ia menceritakan, tujuan Tentara NICA masuk ke Selayar salah satunya untuk merampas hasil bumi.

Sejak dulu, Selayar kaya dengan rempah-rempah, kaya dengan sumber daya alam khusus teripang, ikan dan kelapa. Hal ini jadi motivasi penjajah ingin mengusai Selayar.

Setelah tiba, tentara Belanda menyiapkan perlengkapan militer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com