Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawean, Suku yang Gemar Merantau dan Legenda Pelaut yang Terjebak Badai di Laut Jawa

Kompas.com - 14/08/2021, 06:30 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber ,Bobo

KOMPAS.com - Satpolair Polres Gresik mengamankan dua guci yang diduga peninggalan Dinasi Ming dari delapan nelayan yang menangkap ikan di Peraitan Pulau Bawean dengan cantrang.

Sayangnya dua guci tersebut dibawa S, warga Pulau Bawean dan hingga saat ini belum dikembalikan ke pihak kepolisian.  Polisi telah membuat panggilan resmi kepada S untuk segera mengembalikan guci tersebut.

Pada guci tersebut terdapat gambar naga di bagian samping.

Disinyalir, guci tersebut ditemukan di perairan Pulau Bawean yang menjadi perlintasan jaluar kapal asal China dan Eropa pada abad ke-17 hingga ke-19.

Baca juga: Warga Tak Mau Serahkan Guci Diduga dari Dinasti Ming yang Ditemukan di Perairan Bawean

Sejarah Bawean

Pulau Bawean, Kabupaten GresikDokumentasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur via @baweantourism Pulau Bawean, Kabupaten Gresik
Dikutip dari bobo.id, Pulau Bawean terletak di Laut Jawa, tepatnya sebelah utara Gresik. Sejak tahun 1974 pulau ini termasuk dalam wilayah kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Ada dua kecamatan di Pulau Bawean yaitu Sangkapura dan Tambak.

Kata bawean sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ada sinar matahari.

Menurut legenda, sekitar tahun 1350 ada sekelompok pelaut dari kerajaan Majapahit terjebak badai di laut Jawa.

Baca juga: Cuaca Buruk dan Gelombang Lebih 2 Meter, Kapal Cepat Rute Gresik-Bawean Tak Berlayar

Hempasan ombak serta badai yang begitu kuat, membuat mereka terdampar di suatu pulau, tepat pada saat matahari terbit.

Pulau itu pun diberi nama Pulau Bawean. Dalam kitab Negarakertagama, Pulau Bawean disebut juga sebagai Pulau Buwun.

Sebelumnya banyak yang menganggap suku Bawean menggunakan bahasa Madura. Padahal suku tersebut berkomunikasi dengan bahasa Bawean asli.

Baca juga: Pulau Bawean, Wisata Tersembunyi di Kabupaten Gresik

Masyarakat Bawean dikenal sebagai bangsa perantau. Mereka bahkan merantau hingga ke Bandar Malaka untuk memperbaiki ekonomi mereka.

Pada abad ke-15 dan abad ke-16, Bandar Malaka menjadi pusat perdagangan.

Hingga kini, masyarakat Bawean tersebar di berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Australia, dan beberapa negara lainnya.

Baca juga: Sempat Tertunda, 222 Dosis Vaksin Akhirnya Dikirim ke Pulau Bawean

Jejak Bawean di Vietnam

Sejumlah pemuda memakai pakaian adat saat mengikuti upacara bendera di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Sabtu (28/10/2017). Upacara dengan pakaian adat tersebut dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.ANTARA FOTO/MOCH ASIM Sejumlah pemuda memakai pakaian adat saat mengikuti upacara bendera di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Sabtu (28/10/2017). Upacara dengan pakaian adat tersebut dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Jejak keturunan Bawean dapat ditemukan di Ho Chi Minh, Vietnam. Mereka tinggal di kawasan tersebut sejak masa pemerintah kolonial Belanda.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com