Menurut Sahabudin Hayoto, seorang anggota DPRD Maluku Tengah yang ikut dalam sidang paripurna tersebut, kericuhan hanya terjadi sebentar.
Insiden teriakan dan pengejaran itu berlangsung selama kurang lebih lima menit.
Dia mengatakan, hal tersebut adalah bagian dari dinamika sidang.
"Ya ini biasa saja, ini dinamika dalam sidang paripurna tapi penilai khalayak ini kan berbeda, jadi ini biasa saja," tutur dia.
Rapat akhirnya kembali dilanjutkan usai kericuhan dirampungkan secara internal.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor: Priska Sari Pratiwi, Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.