WAKATOBI, KOMPAS.com – Panasnya terik matahari tidak menyurutkan gerakan seorang lelaki tua untuk terus menggulung dan merapikan tali pancingnya di perahu.
Dengan penuh semangat, pria paruh baya ini mengambil ikan hasil tangkapannya dan kemudian dibawa pulang ke rumahnya yang tak jauh dari pantai.
Itulah pekerjaan setiap hari yang dilakoni pria yang bernama Abdul Razak yang saat ini bekerja sebagai nelayan kecil di Desa Mola Bahari, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Namun, siapa yang tidak menyangka, nelayan tua ini di masa mudanya pernah mengharumkan bangsa Indonesia di kancah internasional dengan menjadi atlet dayung.
“Perasaan saya waktu itu sangat senang sekali, karena bisa mendapatkan medali dan membawa nama bangsa kita Indonesia di luar negeri,” kata Abdul Razak kepada Kompas.com, Kamis (12/8/2021).
Baca juga: KGPAA Mangkunegara IX Wafat Jumat Dini Hari
Perjalanannya menjadi atlet dayung dimulai ketika Abdul Razak mencari pekerjaan di Kendari dan diterima bekerja di kapal ikan.
Saat bekerja di kapal ikan, ia melihat seorang lelaki tengah mendayung dengan menggunakan perahu kayak.
“Ternyata dia satu suku sama saya, suku Bajo, jadi saya makai bahasa (Bajo) sama dia. Saya pinjam perahunya dan mencobanya,” ujarnya.
Setiap ada kesempatan, pria yang telah memiliki enam anak ini mulai berlatih mendayung di laut.
“Dari situ saya dipanggil ikut untuk mewakili Wakatobi Porda di Kolaka tahun 1987, saya langsung mendapat tiga medali emas,” ucap Abdul Razak.
Tahun 1987, Abdul Razak mewakili Sulawesi Tenggara menjadi atlet dayung pada kejuaraan nasional di Semarang dan mendapatkan tiga medali emas.
Perjalanan Abdul Razak terus menanjak dengan mengikuti pelatnas di Jatiluhur, Jawa Barat, tahun 1988.
Pada tahun 1989, ia mengikuti SEA Games di Malaysia dan berhasil mendapatkan empat medali emas.
Mulailah ia melanglang buana mengikuti berbagai kejuaraan di luar negeri mewakili Indonesia, seperti Asian Games di China 1990, serta SEA Games di Filipina dengan memperoleh berbagai medali baik emas dan perunggu.
Ia juga mengikuti Olimpiade 1992 di Barcelona, Spanyol, sampai semifinal.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.