Panut mengatakan, dirinya sudah lanjut usia, 67 tahun, dan anak-anaknya sudah mandiri.
Namun, tambahnya, banyak pedagang yang usianya jauh di bawah dirinya dan memiliki tanggungan keluarga yang besar dan tidak bisa ditunda.
Panut maupun Nursito mengakui para pedagang baru-baru ini mendapatkan bantuan berupa beras sebanyak lima kilogram per kios.
Namun, katanya, bukan bantuan seperti itu yang diharapkan para pedagang.
Baca juga: Kronologi 3 Pemuda Rusak Ambulans Puskesmas, gara-gara Tak Diberi Uang Rp 5.000 dan Dipukul Sandal
Nursito menambahkan, sebenarnya penggunaan bendera merah putih dalam aksi tersebut juga dimaksudkan agar pemerintah memberikan kemerdekaan kepada para pedagang untuk ikut mengatur pelaksanaan protokol kesehatan di area usaha mereka.
"Kami mohon Makam ini segera dibuka dan kami akan memastikan bahwa protokol kesehatan akan kami jaga termasuk kami akan pastikan para pengunjung juga mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Nursito menambahkan, pemasangan bendera merah putih juga merupakan wujud keinginan mereka untuk mendapatkan optimisme menghadapi situasi ini.
"Kami berharap kita bisa merdeka dari Covid-19, dalam arti kita bisa berdagang mencari nafkah," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.