KOMPAS.com - Pemerintah Kota Blitar punya cara berbeda untuk mengantar pasien Covid-19 ke tempat isolasi terpusat yang telah ditentukan.
Pemkot Blitar tak lagi memakai ambulans untuk mengantar-jemput warga yang positif Covid-19.
Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, kebijakan itu diambil karena hampir sepekan satgas Covid-19 mengalami kendala saat memindahkan pasien menuju tempat isolasi terpusat.
Sejumlah warga positif Covid-19 enggan menjalani isolasi di tempat isoter Gedung Poltekkes dan Gedung Asrama PGSD.
Masyarakat yang menjalani isolasi mandiri takut jika dijemput memakai ambulans. Hasilnya, petugas pun kesulitan membujuk warga positif Covid-19 itu.
Baca juga: Kronologi 3 Pemuda Rusak Ambulans Puskesmas, gara-gara Tak Diberi Uang Rp 5.000 dan Dipukul Sendal
"Karena selama ini secara psikologis kalau ada ambulans yang meraung-raung itu kadang-kadang membuat masyarakat menjadi takut," ujar Santoso usai memimpin rapat mingguan penanganan Covid-19 di ruang kerjanya, Jumat (6/8/2021).
Untuk mengantisipasi hal itu, Pemkot Blitar menyediakan tiga mobil khusus untuk memindahkan warga positif Covid-19 ke pusat isolasi.
"Makanya kita kasih tiga armada (mobil) khusus untuk memindahkan warga dari rumah ke tempat isolasi terpadu," ujarnya.
Menurut Santoso, masih ada pasien positif Covid-19 bergejala ringan atau tanpa gejala yang belum memahami bahaya isolasi mandiri.
Masih banyak warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah, tetapi masih keluyuran dan berkumpul dengan tetanga.