Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Beras Bansos di Pandeglang, Menggumpal Mirip Batu, Menko PMK: karena Kehujanan

Kompas.com - 07/08/2021, 06:30 WIB
Acep Nazmudin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kemanusian (Menko PMK) Muhadjir Effendi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi ditemukannya beras bantuan sosial (bansos) yang disebut mirip batu di Kabupaten Pandeglang, Jumat (6/8/2021).

Dari hasil kunjungannya tersebut, dia mengatakan penyebab beras menggumpal hingga disebut mirip batu karena kehujanan.

"Berdasarkan laporan PT Pos, Bulog dan Bupati sebetulnya memang sudah diketahui beras itu tidak bagus karena kena hujan dan sudah disisihkan, dan sudah diganti dengan beras yang baik," kata Muhadjir kepada wartawan di lokasi, Jumat.

Baca juga: Gubernur Banten Dikritik Netizen, gara-gara Pamer Masak Nasgor Kambing Saat Warga Terima Bansos Beras Berjamur

Dia mengatakan kasus beras tersebut sudah ditarik kemudian diganti dengan beras baru dan sudah didistribusikan ke masyarakat.

Dengan demikian, kata dia, kasus beras batu tersebut selesai karena sudah ditangani.

Soal kualitas beras yang diberikan kepada masyarakat, dia menyebut memang kualitas harus ditingkatkan, namun sudah memenuhi syarat untuk diberikan ke masyarakat.

"Prinsipnya gak boleh ada beras yang kualitas rendah yang diberikan masyarakat. Kalau kita berikan beras ke orang lain, kita juga yakin mau makan beras itu. Jangan sampai kita enggak mau makan beras itu kita berikan ke orang lain," kata dia.

Baca juga: Beras Bantuan PPKM di Pandeglang Menggumpal, Bulog Minta Maaf

Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy saat melakukan sidak ke lokasi ditemukannya beras bansos menggumpal seperti batu di Kabupaten Pandeglang, Jumat (6/8/2021)Dok. Humas Pandeglang Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy saat melakukan sidak ke lokasi ditemukannya beras bansos menggumpal seperti batu di Kabupaten Pandeglang, Jumat (6/8/2021)
Dari laporan Bupati kepada Muhadjir, diketahui beras yang didistribusikan tersebut berasal dari petani lokal Pandeglang yang dibeli oleh Bulog.

Beras Kemudian didistribusikan melalui Kantor Pos ke desa dan kelurahan di seluruh Pandeglang.

Dilaporkan sebelumnya, sejumlah warga di Kabupaten Pandeglang, Banten, kecewa dengan beras bantuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diberikan oleh pemerintah pusat.

Beras itu disebut tidak layak konsumsi karena kondisinya menggumpal seperti batu dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Baca juga: Bantuan Beras PPKM Ditemukan Berjamur dan Berbau Tidak Sedap, Warga: Saya Kecewa

Warga menunjukkan beras bantuan PPKM yang kondisinya tidak layak di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (5/8/2021).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Warga menunjukkan beras bantuan PPKM yang kondisinya tidak layak di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (5/8/2021).

Salah satu warga yang menerima beras tersebut adalah Uki, warga Kelurahan Pandeglang, Pandeglang yang menerima beras tersebut pada Selasa (5/8/2021).

Beras yang diterima olehnya sebanyak satu karung berukuran 10 kilogram. Saat dibuka, dia kaget lantaran kondisi berasnya tidak bagus.

"Warnanya kuning agak kebiruan dan menggumpal keras, saya kecewa," kata Uki ditemui di rumahnya, Kamis (5/8/2021).

Dia mengatakan, beras itu berasal dari Bulog. Hal tersebut diketahui dari tulisan yang tertera di kemasan karung yakni 'Beras Bulog Medium 10 Kg'. Beras itu diperuntukkan untuk warga yang terdampak PPKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com