Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Aiptu Palewari, Jual Motor Antik Rp 4 Juta Bantu Anak Putus Sekolah

Kompas.com - 05/08/2021, 20:39 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kisah seorang anggota polisi di Makassar membantu biaya anak-anak putus sekolah dengan menjual motor antik kesayangan menjadi viral di media sosial.

Anggota Polsekta Mamajang bernama Aiptu Palewari itu pun menjual motor antiknya seharga Rp 4 juta.

Uang tersebut dia gunakan untuk membiayai 10 anak putus sekolah agar tetap mendapat pendidikan.

Baca juga: 415 Murid SMP di Lebak Putus Sekolah Selama Pandemi, 3.869 Tidak Aktif

“10 orang anak itu ada yang SMA, SMP dan mayoritas SD. Dengan dana sekarang setelah jual motor, Insya Allah, 10 anak itu bisa kembali sekolah,” tuturnya, Kamis (5/8/2021).

Seperti diketahui, motor antik yang dijual Palewari adalah jenis Honda 800 yang dimodifikasi jadi Honda C70.

Baca juga: Polisi Tembak Kawanan Perampok yang Bunuh Nakes Covid-19 di Kalsel

Sekolah darurat di TPU

Palewari menceritakan, 10 anak putus sekolah itu awalnya mengikuti sekolah darurat yang dia dirikan di tempat pemakaman umum (TPU) Dadi, Mamajang.

Sekolah darurat itu memang dia dirikan di awal pelaksanaan sekolah daring.

Lalu, saat itu banyak anak-anak sekitar yang kesulitan mengikuti karena ada keterbatasan internet.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Nakes di Banjarbaru Kalsel, Polisi Sebut Sudah Direncanakan

 

Palewar dan warga pun saat itu menyediakan fasilitas WiFi dan tenda untuk belajar.

Tabungan tak cukup

Di sekolah darurat itu, Palewari akhirnya mengetahui ada beberapa anak ternyata tak bisa melanjutkan sekolah karena masalah biaya.

“Ada sekitar 10 orang anak yang putus sekolah karena terkendala biaya di tengah pandemi Covid-19. Kebetulah tabungan saya tidak cukup membantu 10 orang itu, jadi saya jual saja motor antikku. Alhamdulillah lakunya Rp 4 juta,” katanya.

Baca juga: Polisi di Makassar Jual Motor Antik Kesayangan untuk Bantu Biayai 10 Anak Putus Sekolah

Saat ini Palewari mengaku ia telah mendaftarkan kembali dan menyelesaikan administrasi di beberapa sekolah.

“Sudah 5 orang anak yang sudah selesai saya daftarkan, sisanya akan saya selesaikan semua,” tambahnya.

Namun, karena sejumlah sekolah sudah menggelar pelajaran tatap muka, sekolah darurat di TPU Dadisudah tidak ada lagi.

(Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com