Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan Gubernur NTT ke Polisi, Alfred Baun :Saya Hanya Mengingatkan

Kompas.com - 05/08/2021, 18:13 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Ketua Aliansi Rakyat Anti Korupsi (Araksi) Alfred Baun, menanggapi sikap Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, yang melaporkan dirinya ke Polda NTT. 

Alfred pun menghargai Gubernur NTT, yang telah melaporkan dirinya ke Polda terkait kasus dugaan pencemaran nama baik.

"Yang pertama saya menghargai Pak Gubernur atas laporannya. Tapi, saya sendiri belum menerima surat apapun dari penyidik Polda NTT," ujar Alfred, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/8/2021).

Alfred mengaku, mengetahui laporan Viktor ke Polda NTT, melalui siaran pers yang disampaikan melalui Kepala Biro Hukum NTT, Kamis siang.

Baca juga: Gubernur NTT Laporkan Pegiat Organisasi Antikorupsi ke Polisi

Dirinya merasa tidak punya niat mencemarkan nama Gubernur Viktor.

Yang dilakukan Alfred sebagai masyarakat NTT dan juga Ketua Araksi, yakni mengkritisi sekaligus mengingatkan gubernur terkait dana pinjaman yang cukup besar.

"Kemarin kami sudah tahu bahwa ternyata anggaran itu sudah disetujui oleh DPRD NTT sebesar Rp 1 triliun lebih. Itu berdasarkan pernyataan Kepala Biro Keuangan NTT," kata Alfred.

"Saya hanya mengingatkan saja kepada gubernur, terserah kemudian versi kalimat itu sebagai pencemaran. Poinnya adalah, saya hanya mengingatkan ada sejumlah program unggulan gubernur itu terindikasi bermasalah dan gagal," sambung dia.

Karena, kata dia, jika dirinya tidak memiliki niat baik untuk ingatkan gubernur, bisa saja dirinya membawa persoalan itu ke ranah hukum, sesuai dengan tupoksi Araksi dalam kaitannya dengan dugaan tindak pidana korupsi.

Dia hanya mengingatakan gubernur dengan sejumlah konsep spektakuler itu agar lebih hati-hati menempatkan anggaran.

Termasuk juga hati-hati terhadap mereka yang mengelola anggaran di tingkat bawah seperti kepala dinas.

Karena, lanjut Alfred, terdapat sejumlah program spektakuler gubernur seperti ikan kerapu, tanam jagung panen sapi, tanam kelor dan stunting semuanya diduga bermasalah dan sebagian ada dalam temuan audit BPK.

Menurut Alfred, pernyataan dia yang diberitakan dalam media online lokal dan berujung dilaporkan ke Polda NTT itu, intinya meminta Gubernur NTT harus dengan hati yang jujur untuk membangun daerah ini.

"Kemudian kalimat saya itu ditransferkan masuk ke dalam bahasa Dawan, Timor Tengah Selatan bahwa namoe (bohong). Itu yang kemudian dianggap mencemarkan nama beliau," kata Alfred.

Padahal, kata dia, apa yang disampaikan merupakan ungkapan hatinya, yang mengingatkan gubernur agar sejumlah proyek yang sudah bermasalah diselesaikan dulu.

Sehingga, rencana melakukan peminjaman lagi anggaran yang besar ke pihak ke tiga bisa dipertimbangkan.

"Tapi, kemudian dibawa ke ranah hukum sebagai pencemaran nama baik, saya sebagai ketua Araksi dan warga negara, tentu saya harus mempertanggungjawabkan itu. Nanti hukum yang akan menentukan dan kalau saya dipanggil, maka saya akan datang ke Polda untuk klarifikasi," kata Alfred.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,6 Guncang NTT, Tak Berpotensi Tsunami

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, melaporkan Ketua Aliansi Rakyat Anti Korupsi (Araksi) Alfred Baun ke Markas Polda Nusa Tenggara Timur (NTT).

Laporan ke Polda NTT dilakukan oleh Kepala Biro Hukum Provinsi NTT Alexon Lumba.

Alexon menyebut, surat kuasanya ditandatangani langsung oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan diberikan kepadanya pada 21 Juli 2021 lalu.

Dia menuturkan, inti laporan itu adalah menyikapi pernyataan Alfred Baun di salah satu media online lokal yang disampaikan Alfred Baun pada tanggal 29 Mei 2021 lalu.

Dalam pemberitaan itu, lanjut dia, ada tuduhan terhadap Gubernur NTT dan DPRD NTT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com