KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Apresiasi Aksi Peduli Covid-19 Mahasiswa di Semarang, Ganjar: Bisa Jadi Contoh untuk Daerah Lain

Kompas.com - 02/08/2021, 16:08 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menilai positif aksi peduli Covid-19 dari mahasiswa di Kota Semarang. Ia mengapresiasi semangat mahasiswa dalam berkontribusi membantu pemerintah atasi pandemi.

Adapun aksi peduli yang digelar itu berupa acara hiburan bertajuk "Tamba Teka Lara Lunga" kepada pasien di pusat isolasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jateng.

“Semoga, acara hiburan ini dapat menjadi contoh untuk daerah lain, khususnya di Jateng. Kalau tiap hari bisa dilakukan kegiatan-kegiatan hiburan begini tentu akan membantu,” kata Ganjar, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Acara Hiburan Pesta Pernikahan Dibubarkan oleh Polisi, Tuan Rumah Sempat Menolak

Untuk daerah lain, kata dia, seperti mahasiswa di Solo juga dapat mengunjungi Donohudan atau ke sekolah-sekolah tempat isolasi terpusat Covid-19 yang sudah disiapkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mampir menyapa para pasien positif Covid-19 di BPSDMD Jateng, Senin.

Menurut Ganjar, di masa pandemi saat ini, mahasiswa bisa tetap eksis dan berkontribusi dengan cara-cara yang baik dan bermanfaat.

Baca juga: Bangun Ketangguhan Pascapandemi, Untar Gelar Pertukaran Mahasiswa Internasional 2021

"Selain hiburan, kemarin ada gerakan membeli warung rakyat. Tak hanya itu, ada pula kontribusi mahasiswa yang datang ke masyarakat dan memberikan edukasi. Menurut saya, kegiatan ini sangat bagus sekali,” ucapnya.

Ganjar kembali berharap, mahasiswa dapat bergerak secara riil membantu masyarakat dalam mengatasi kesulitan lewat berbagai kontribusi.

Salah satu kontribusi itu, kata dia, seperti panggung hiburan untuk pasien Covid-19.

Panggung hiburan dari empat kampus besar Kota Semarang

Untuk diketahui, acara panggung hiburan "Tamba Teka Lara Lunga" diinisiasi oleh mahasiswa dari empat kampus besar Kota Semarang, yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Universitas PGRI Semarang (Upgris), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Secara bergantian, mahasiswa dari empat universitas tersebut saling unjuk kebolehan di atas panggung yang berada di halaman, tempat para pasien biasa berkumpul untuk senam pagi.

Mulai dari pertunjukkan musik akustik dan keroncong dari Mahesa Band dari UIN Walisongo serta Angon Mbulan UIN Walisongo. Kemudian ada pula pertunjukkan lawak dan baca puisi dari Teater Gema Universitas PGRI Semarang serta Teater Emka Undip.

Baca juga: Kampus Mengajar, Satu Mahasiswa Undip Bertemu Jokowi dan Nadiem

Para pasien yang sedang berjemur di depan gedung isolasi BPSDMD Jateng tampak hanyut pada penampilan para mahasiswa tersebut.

Suasana semakin meriah kala penampilan dari kelompok unit kegiatan mahasiswa (UKM) Campursari Krida Laras Unnes yang jadi pengiring pedangdut asal Semarang, Ressa Lawangsewu.

Tembang-tembang yang dibawakan sang penyanyi, seperti lagu Banyu Langit dan Dalan Liyane membuat para pasien lebih bersemangat. Bahkan, salah satu pasien meminta lagu khusus untuk dinyanyikan.

Baca juga: Duo AmPm Memasukkan Unsur Tradisional Lewat Tembang EDM Tokyo

"Bapak (salah satu pasien) tadi jadi minta lagu Ojo Sujono? Lagu klangenan (kesukaan) dari Almarhum Didi Kempot ya pak, saya nyanyi bapak joget ya," ujar Ressa.

Tak hanya pasien, para tenaga kesehatan (nakes) juga turut terhibur pada kesempatan itu.

"Asik, joget bareng biar cepat sehat ya bapak dan ibu," ujar Resa di sela-sela lagu.

Tergerak dari seruan Gubernur Ganjar

Pada kesempatan tersebut, salah satu mahasiswa UIN Walisongo Amirul Mukminin mengaku, kehadiran pihaknya bersama mahasiswa dari kampus lain berawal dari seruan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Gubernur Ganjar, kata dia, pernah menyerukan agar mahasiswa ikut berkontribusi langsung dalam penanganan pandemi.

"Untuk itu, kami ingin menghibur sesuai jalur kesenian yang selama ini kami geluti. Hal ini sebagai dukungan agar masyarakat dapat berpikir positif dan cepat sehat kembali," ujar Amirul.

Senada dengan Amirul, perwakilan dari Teater Gema Upgris Baskoro mengaku, kehadirannya berawal dari seruan Gubernur Ganjar mengajak mahasiswa untuk ikut berkontribusi.

Baca juga: Respons Cepat Aduan Masyarakat Jateng, Gubernur Ganjar Bikin Call Center Covid-19

"Kami senang bisa menghibur dan juga bermusikalisasi puisi. Kami bersyukur dapat ikut andil memberikan kontribusi dalam penanganan pandemi di bidang kesenian," imbuhnya.

Sementara itu, perwakilan mahasiswa Unnes Salsa juga mengaku senang bisa hadir dan menghibur para pasien yang sedang menjalani isolasi.

Ia berharap, kehadirannya dapat memberikan semangat agar imun para pasien meningkat.

"Rasanya senang. Kami merasakan bahwa kalau sehat itu mahal harganya, karena yang di sana juga berjuang untuk sembuh kembali. Semoga sehat selalu, dan lekas dapat melakukan aktivitas seperti biasa," ucap Salsa.

Baca juga: Abu Rokok Bantu Tanaman Hias Tumbuh Subur dan Sehat

Begitu pula penyanyi Resa Lawangsewu, ia menyatakan kesiapannya dalam membantu penanganan pandemi begitu dikontak mahasiswa Unnes untuk berkolaborasi.

"Saya ingin menghibur masyarakat supaya tetap semangat dan bahagia. Ini pengalaman yang luar biasa karena baru pertama kali tampil langsung di depan para pasien isolasi Covid-19,” ujarnya.

Selain misi kemanusiaan, Ressa juga mengaku rindu tampil di panggung musik.

“Jujur saja saya kangen manggung outdoor seperti ini,” imbuhnya usai manggung.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com