Sementara itu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 4 Febrari 2021, Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalop) Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Kabupaten Majalengka Indrayanto membenarkan adanya kawasan tak berpenghuni tersebut.
Namun ia menjelaskan jika kawasan kosong tersebut hanya satu blok, bukan keseluruhan satu desa.
"Sebetulnya tepatnya bukan desa, hanya blok, karena tidak keseluruhan satu desa," kata Indrayanto kepada Kompas.com, Kamis (4/2/201).
Blok tersebut dikosongkan karena ada pergerakan tanah pada 2009. Sedangkan proses rekolasi dilakukan sekitar 2012 dan para penghuni Blok Tarikkolot tersebut telah direlokasi ke blok lain, yaitu blok awilega.
"Karena blok tarikkolot tidak memungkinkan dijadikan tempat permukiman lagi," jelas dia.
Baca juga: Dituduh Bunuh Sopir Majikan, TKW Asal Majalengka di Dubai Terancam Hukuman Mati
Walaupun kawasan tersebut sudah tak lagi ditinggali, masih ada beberapa warga yang menyambangi kawasan tersebut. Sebagian warga menggunakan bekas rumah mereka untuk menyimpan hasil pertanian.
"Sebagian kecil saja, hanya beberapa rumah. Karena lahan garapan pertanian mereka masih di sekitar blok itu," katanya lagi.
Baca juga: Berburu Baju Lebaran, Warga Majalengka Rela Berdesakan di Pusat Perbelanjaan Sandang
Ia mengatakan Blok Tarikkolot itu sudah tak bisa lagi digunakan tempat tinggal karena rawan bencana.
Dan hingga saat ini, pergerakan tanah serta longsoran-longsoran baru masih terus terjadi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor : Sari Hardiyanto), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.