Salin Artikel

"Desa Mati" di Majalengka, Ditinggalkan Warga Sejak Tahun 2012 karena Rawan Bencana

Lokasi "desa mati" tersebut berada di kawasan Majalengka, Jawa Barat.

Di video yang beredar, terlihat sejumlah rumah yang terbengkalai dan ditumbuhi semak belukar. Selain itu tak ada aktivitas masyarakat di desa tersebut.

Dikutip dari Tribunnews.com, Dino yang mengunggah video tersebut bercerita jika video tersebut ia rekam pada Minggu (11/7/2021).

Ia menyebut lokasi "desa mati" tersebut berada di Dusun Tarikolot, Desa Sidomukti, Majalengka.

Sekitar tahun 2009-2010, menurut pria asli Majalengka ini, ada ratusan rumah yang ditinggalkan oleh pemiliknya karena faktor alam.

Menurutnya, pemukman tersebut sempat mengalami pergeseran tanah yang berpotensi longsor. Agar aman, sejumlah warga desa dipindahkan ke desa lain.

"Hampir 200 rumah yang ditinggalkan warga dan tidak berpenghuni. Namun masih ada beberapa warga yang menetap karena perkebunan mereka," cerita Dino kepada Tribunnews, Sabtu (31/7/2021).

"Saat itu awal bencana terjadi pada tahun 2006.Karena bencana alam tanah bergerak yang labil, yang apabila bisa terjadinya longsor susulan, karena desa ini terletak di bawah bukit," kata dia.

"Dan warga dusun Tarikolot direlokasikan pemerintah ke Dusun Buahlega," kata konten kreator asal Majalengka ini.

Ia mengatakan beberapa rumah ada yang dikunci walaupun keadaannya sudah retak.

"Masih ada pemiliknya sepertinya, cuman dibiarkan saja. Karena ada beberapa rumah yang dikunci meskipun keadaan sudah retak," tutur Dino.

Karena penasaran ia pun melakukan perjalanan ke desa tersebut pada Juli 2021 dan mengunggah rekaman videonya ke media sosial.

"Saya suka traveling semenjak keluar dari bangku SMA, 2018 lalu sampai saat ini. Tujuan dari konten ini bisa mengedukasi dan berbagi informasi seputar daerah-daerah di Majalengka," kata Dino.

Sementara itu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 4 Febrari 2021, Manajer Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalop) Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Kabupaten Majalengka Indrayanto membenarkan adanya kawasan tak berpenghuni tersebut.

Namun ia menjelaskan jika kawasan kosong tersebut hanya satu blok, bukan keseluruhan satu desa.

"Sebetulnya tepatnya bukan desa, hanya blok, karena tidak keseluruhan satu desa," kata Indrayanto kepada Kompas.com, Kamis (4/2/201).

Blok tersebut dikosongkan karena ada pergerakan tanah pada 2009. Sedangkan proses rekolasi dilakukan sekitar 2012 dan para penghuni Blok Tarikkolot tersebut telah direlokasi ke blok lain, yaitu blok awilega.

"Karena blok tarikkolot tidak memungkinkan dijadikan tempat permukiman lagi," jelas dia.

Digunakan untuk menyimpan hasl pertanian

Walaupun kawasan tersebut sudah tak lagi ditinggali, masih ada beberapa warga yang menyambangi kawasan tersebut. Sebagian warga menggunakan bekas rumah mereka untuk menyimpan hasil pertanian.

"Sebagian kecil saja, hanya beberapa rumah. Karena lahan garapan pertanian mereka masih di sekitar blok itu," katanya lagi.

Ia mengatakan Blok Tarikkolot itu sudah tak bisa lagi digunakan tempat tinggal karena rawan bencana.

Dan hingga saat ini, pergerakan tanah serta longsoran-longsoran baru masih terus terjadi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor : Sari Hardiyanto), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2021/08/01/063000878/-desa-mati-di-majalengka-ditinggalkan-warga-sejak-tahun-2012-karena-rawan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke