Setiap hari mulai pukul 16.30 Wita, Lutfi menjajakan bakso cilok dagangannya dengan berkeliling di gang-gang di seputar Kelurahan Punia.
Setelah berkeliling, barulah Lutfi mangkal di sekitar Jalan Erlangga, Kota Mataram, hingga dagangannya habis terjual.
Cilok dagangan Lutfi diberi nama 'Cilok Pejabat dari Rakyat untuk Rakyat'.
Lutfi memberi nama "Cilok Pejabat" bukannya tanpa alasan.
Nama "Cilok Pejabat" dipilih karena di kampungnya ia menjabat sebagai kepala lingkungan.
Tidak hanya penampilan yang nyentrik, Lutfi selalu menjaga kualitas rasa dan kebersihan cilok dagangannya.
Baca juga: Pemuda di Lombok Ini Nikahi 2 Perempuan Sekaligus, Begini Kisahnya
Berbeda dari bakso cilok pada umumnya, bakso cilok buatan Lutfi berwarna hijau karena ada campuran sayur sawi sehingga memiliki kandungan gizi lebih banyak.
Bahan baku daging yang akan digunakan membuat cilok merupakan daging sapi pilihan.
Begitu juga saus yang digunakan untuk pelengkap, menggunakan saus pilihan.
"Mulai dari pengolahan sampai pembuatan saus kita jaga kebersihannya. Dari rasa terus kebersihan, kami jaga," kata Lutfi.
Meski diberi julukan Cilok Pejabat, untuk urusan harga tetap merakyat.
Pembeli cukup membayar Rp 10.000 dan bisa menikmati satu cup bakso cilok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.