PONOROGO, KOMPAS.com- Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengatakan, tingginya angka kematian warganya akibat covid-19 lantaran mereka banyak yang terlambat mendatangi fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala.
Ironisnya, banyak kasus ditemukan, pasien dibawa ke rumah sakit dalam kondisi telah parah.
“Kebiasaan rakyat kita itu untuk mengakui dirinya covid-19 itu kan tidak mau. Ketika badannya anget dan flu dia takut untuk swab. Takut untuk dicovidkan. Maka kalau belum parah banget belum ke dokter atau rumah sakit,” ujar Kang Giri sapaan akrab Sugiri Sancoko kepada Kompas.com, Rabu (27/6/2021).
Baca juga: Viral, Video Jenazah Diletakkan di Pinggir Jalan, Ini Penjelasan Polisi
Dibawa ke RS dalam kondisi parah
Kang Giri mengatakan, tingkat keparahan kasus terlihat dari angka saturasi pasien yang berkisar 60 hingga 70 persen saat dibawa ke rumah sakit rujukan.
Kondisi itu menjadikan banyak warga yang dibawa dalam kondisi kritis akhirnya meninggal dunia.
Kendati kasus kematian tinggi, Kang Giri menyebut penambahan kasus mulai melandai.
Hal itu menunjukkan masyarakat mulai menyadari pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Ia meyakini warga yang tidak percaya covid-19 kini sudah berubah. Apalagi covid-19 sudah menelan banyak korban jiwa di Kabupaten Ponorogo.
“Orang yang tidak percaya covid-19 akhirnya mulai takut dan percaya. Saya sendiri awalnya tidak terlalu yakin kalau covid-19 itu sakit. Ternyata setelah saya terpapar memang benar-benar sakit,” ujar Kang Giri.
Baca juga: Fotonya Menghadiri Acara Pernikahan Saat PPKM Darurat Viral, Ini Penjelasan Bupati Ponorogo