Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solidaritas di Tengah Pandemi, Warga Banyuwangi Sediakan Lapak Saling Berbagi di 4 Lokasi

Kompas.com - 26/07/2021, 19:51 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 memunculkan solidaritas dan saling berbagi sesama warga.

Salah satunya datang dari komunitas pelukis, Artos Kembang Langit di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Mereka menyediakan lapak berbagi kebutuhan pokok di empat lokasi. Warga yang membutuhkan bisa mengambil kebutuhan pokok yang disediakan di tempat tersebut secara gratis.

Lapak tersebut dinamai Teman Peduli Sesama (Lapak TPS). Keempat TPS tersebut ada di depan Kantor Disbudpar, Kantor Kecamatan Banyuwangi, Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga, serta areal masjid Jami’ Rogojampi.

“Siapa pun boleh menaruh sedekahnya di Lapak TPS ini. Dan siapa pun yang membutuhkan, silakan mengambil apa yang ada di sini. Gratis,” kata Imam Maskun, Ketua Komunitas Artos Kembang Langit, Senin (26/7/2021).

Ia mengatakan hal ini adalah aksi sedekah mengajak warga mampu secara ekonomi untuk membantu warga lain yang terdampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Anggota DPRD Banyuwangi yang Ngeyel Gelar Hajatan Saat PPKM Didenda Rp 500.000

Bantuan yang diberikan bisa bermacam-macam, mulai aneka sayuran, sembako, hingga nasi bungkus.

Imam menjelaskan, program ini berawal dari diskusi komunitasnya bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi. Mereka ingin membantu warga terdampak pandemi Covid-19.

Menurutnya, sebenarnya semua ikut terdampak pandemi, termasuk para pelaku seni.

Namun ia yakin masih banyak orang yang mampu (ekonominya) dan memiliki jiwa solidaritas tinggi. Sehingga pihaknya sepakat membuat TPS untuk mengajak warga saling berbagi.

“Dan kami khusus meminta kepada warga yang bersedekah, kalau bisa membeli barang dari warung/PKL yang benar-benar terpukul selama PPKM Darurat ini. Dengan cara ini, kami berharap banyak manfaat dari program ini,” imbuhnya.

 

Ia mengatakan lokasinya di tempat-tempat strategis karena tujuannya untuk menumbuhkan semangat solidaritas.

"Kami berharap agar setiap warga bisa tergerak untuk saling berbagi,” ujar Imam.

Menurut Imam, barang yang disedekahkan bisa berupa apa saja. Mulai makanan, sayuran, buah, hingga pakaian.

“Bahkan, kalau ada yang ingin sedekah uang sampai Al-qur’an juga boleh karena kebutuhan setiap orang kan berbeda-beda,” ujarnya.

Seorang warga, John Safri, mengaku senang karena bisa mendapatkan sayuran dan sarapan gratis.

Baca juga: Cerita Ibu Rambu Berkeliling Salurkan Bantuan untuk Warga Isoman Saat Bayinya Sudah Tidur

Alhamdulillah, bisa mengurangi uang belanja. Tadi saya mengambil seikat terong dan nasi bungkus,” kata John, yang sehari-hari bekerja sebagai ojek online.

Maklum saja, ia mengaku selama masa PPKM Darurat penghasilannya turun drastis.

“Biasanya yang rame malam hari. Karena PPKM, sekarang jam delapan kan harus sudah di rumah, jadi penghasilan saya berkurang drastis. Alhamdulillah ada program TPS ini,” kata John.

Hal serupa juga diungkapkan Nuryadi (53), seorang penarik becak.

“Bersyukur banget. Tiap hari bisa mengambil sayuran gratis di TPS. Jadi lebih hemat. Soalnya sekarang penumpang sepi,” ujarnya.

 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku sangat mengapresiasi Lapak TPS. Di tengah situasi sulit saat ini, semangat solidaritas masyarakat tetap tumbuh subur.

“Sinergi seperti ini sangat kita butuhkan dalam menghadapi masa sulit seperti sekarang. Kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri. Semua harus bergotong royong dan saling peduli,” kata Ipuk.

“Terima kasih Artos Kembang Langit yang telah menginisiasi program ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi komunitas yang lain untuk melakukan hal yang sama,” imbuhnya.

Baca juga: Kades yang Gelar Pesta Pernikahan Saat PPKM Darurat Didenda Rp 48.000

Menurut Ipuk, saat ini bukan lagi masanya untuk saling menyalahkan. Semua pihak harus saling bahu membahu menangani berbagai dampak pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, sebelumnya ASN telah melakukan aksi sosial. Pada Hari Belanja lalu, mereka gotong royong berbelanja beras dan menghasilkan 53 ton beras diberika kepada warga yang terdampak PPKM darurat.

Pemkab juga menggalang gerakan membantu warung kecil/pedagang keliling/PKL yang jam operasionalnya harus dibatasi pada masa PPKM Darurat di mana ASN melakukan aksi bergerak memborong dagangan warung kecil/pedagang keliling/PKL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Terbang ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Terbang ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com