Salin Artikel

Solidaritas di Tengah Pandemi, Warga Banyuwangi Sediakan Lapak Saling Berbagi di 4 Lokasi

Salah satunya datang dari komunitas pelukis, Artos Kembang Langit di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Mereka menyediakan lapak berbagi kebutuhan pokok di empat lokasi. Warga yang membutuhkan bisa mengambil kebutuhan pokok yang disediakan di tempat tersebut secara gratis.

Lapak tersebut dinamai Teman Peduli Sesama (Lapak TPS). Keempat TPS tersebut ada di depan Kantor Disbudpar, Kantor Kecamatan Banyuwangi, Kantor Dinas Pemuda dan Olah Raga, serta areal masjid Jami’ Rogojampi.

“Siapa pun boleh menaruh sedekahnya di Lapak TPS ini. Dan siapa pun yang membutuhkan, silakan mengambil apa yang ada di sini. Gratis,” kata Imam Maskun, Ketua Komunitas Artos Kembang Langit, Senin (26/7/2021).

Ia mengatakan hal ini adalah aksi sedekah mengajak warga mampu secara ekonomi untuk membantu warga lain yang terdampak pandemi Covid-19.

Bantuan yang diberikan bisa bermacam-macam, mulai aneka sayuran, sembako, hingga nasi bungkus.

Imam menjelaskan, program ini berawal dari diskusi komunitasnya bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi. Mereka ingin membantu warga terdampak pandemi Covid-19.

Menurutnya, sebenarnya semua ikut terdampak pandemi, termasuk para pelaku seni.

Namun ia yakin masih banyak orang yang mampu (ekonominya) dan memiliki jiwa solidaritas tinggi. Sehingga pihaknya sepakat membuat TPS untuk mengajak warga saling berbagi.

“Dan kami khusus meminta kepada warga yang bersedekah, kalau bisa membeli barang dari warung/PKL yang benar-benar terpukul selama PPKM Darurat ini. Dengan cara ini, kami berharap banyak manfaat dari program ini,” imbuhnya.


Ia mengatakan lokasinya di tempat-tempat strategis karena tujuannya untuk menumbuhkan semangat solidaritas.

"Kami berharap agar setiap warga bisa tergerak untuk saling berbagi,” ujar Imam.

Menurut Imam, barang yang disedekahkan bisa berupa apa saja. Mulai makanan, sayuran, buah, hingga pakaian.

“Bahkan, kalau ada yang ingin sedekah uang sampai Al-qur’an juga boleh karena kebutuhan setiap orang kan berbeda-beda,” ujarnya.

Seorang warga, John Safri, mengaku senang karena bisa mendapatkan sayuran dan sarapan gratis.

“Alhamdulillah, bisa mengurangi uang belanja. Tadi saya mengambil seikat terong dan nasi bungkus,” kata John, yang sehari-hari bekerja sebagai ojek online.

Maklum saja, ia mengaku selama masa PPKM Darurat penghasilannya turun drastis.

“Biasanya yang rame malam hari. Karena PPKM, sekarang jam delapan kan harus sudah di rumah, jadi penghasilan saya berkurang drastis. Alhamdulillah ada program TPS ini,” kata John.

Hal serupa juga diungkapkan Nuryadi (53), seorang penarik becak.

“Bersyukur banget. Tiap hari bisa mengambil sayuran gratis di TPS. Jadi lebih hemat. Soalnya sekarang penumpang sepi,” ujarnya.


Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku sangat mengapresiasi Lapak TPS. Di tengah situasi sulit saat ini, semangat solidaritas masyarakat tetap tumbuh subur.

“Sinergi seperti ini sangat kita butuhkan dalam menghadapi masa sulit seperti sekarang. Kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri. Semua harus bergotong royong dan saling peduli,” kata Ipuk.

“Terima kasih Artos Kembang Langit yang telah menginisiasi program ini. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi komunitas yang lain untuk melakukan hal yang sama,” imbuhnya.

Menurut Ipuk, saat ini bukan lagi masanya untuk saling menyalahkan. Semua pihak harus saling bahu membahu menangani berbagai dampak pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, sebelumnya ASN telah melakukan aksi sosial. Pada Hari Belanja lalu, mereka gotong royong berbelanja beras dan menghasilkan 53 ton beras diberika kepada warga yang terdampak PPKM darurat.

Pemkab juga menggalang gerakan membantu warung kecil/pedagang keliling/PKL yang jam operasionalnya harus dibatasi pada masa PPKM Darurat di mana ASN melakukan aksi bergerak memborong dagangan warung kecil/pedagang keliling/PKL.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/26/195157078/solidaritas-di-tengah-pandemi-warga-banyuwangi-sediakan-lapak-saling

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke