BANYUWANGI, KOMPAS.com - Warga Banyuwangi terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan pandemi Covid-19 mulai menerima bantuan sosial (bansos) sembako hingga uang tunai.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap, bansos ini dapat meringankan beban warga selama pandemi.
"Terutama selama masa PPKM Darurat ini,” kata Ipuk saat meninjau langsung penyaluran Bantuan Sosial Tunai, Sabtu (24/7/2021).
Baca juga: Jateng Siapkan Anggaran Rp 5 Triliun untuk Bansos, Ini Alokasinya
Di Banyuwangi, terdapat 48.965 keluarga penerima manfaat bantuan sosial tunai (KPM BST).
Setiap KPM menerima Rp 600.000 untuk pencairan Mei dan Juni 2021.
Bantuan tersebut disalurkan PT Pos langsung kepada warga.
“Alhamdulillah, ada tambahan penerima untuk Banyuwangi. Di tahap sebelumnya hanya 45.633 penerima, kali ini ada penambahan jumlah penerima, sehingga jumlahnya menjadi 48.965 orang. Ada tambahan lebih dari 3.000 warga. Terima kasih Menteri Sosial Ibu Tri Rismaharini,” terang Ipuk.
Kepala PT Pos Indonesia Banyuwangi, Vicky Vidianto mengatakan, untuk menghindari kerumunan, pembagian bansos tunai ini difokuskan di setiap dusun.
“Kami batasi 30 orang setiap 30 menit. Bahkan, di kawasan padat, akan dibagikan hingga ke level RT,” kata Vicky.
Baca juga: Pemprov Jabar Rencana Siapkan Rp 50 Miliar untuk Bansos PPKM Level 4
PT Pos Banyuwangi awalnya telah menyiapkan 15 tim untuk pencairan BST tersebut.
Namun, akan ditambah pada hari Minggu sehingga bisa mencapai 30 tim.
"Kami juga mensyaratkan juru bayar dari PT. Pos telah menerima vaksin, untuk menjaga kesehatan semua. Kami targetkan akhir Juli semua warga telah menerima bansos ini," imbuhnya.
Selain BST, pada hari ini juga diserahkan bantuan pangan non-tunai yang menyasar 100.494 keluarga di Banyuwangi.
Bantuan ini diberikan sekaligus untuk tiga bulan sebesar Rp 600.000 berbentuk bahan pangan.
Ada banyak komoditas pangan yang diberikan, meliputi daging, telur, beras, kacang hingga buah-buahan.