Hanya saja, Erzaldi sebagai pengambil kebijakan tertinggi di Babel tidak serta merta menutup melainkan pembatasan.
Namun tetap memerhatikan kelangsungan hidup masyarakat terutama persoalan ekonomi, yang sejauh ini menjadi sektor utama yang terkena imbas akibat pandemi.
"Kita melihat kondisi daerah beda dengan daerah luar. Kalau di luar sana, PPKM level 4-nya tutup, tetapi kita lihat kondisi di sana seperti apa. Pengalaman itulah yang bikin kita diskusi agar kita bisa mengambil kebijaksaan yang pas dan tepat," katanya.
Baca juga: Pakai Sepeda Motor, Polisi-TNI Antar 5.000 Paket Sembako untuk Warga Terdampak PPKM di Babel
Ia pun bersyukur seluruh lini sepakat untuk bersama-sama berjibaku menanggulangi Covid-19, dan menjalankan berbagai langkah strategis.
"Sejauh ini kondisi ekonomi kita Alhamdulillah baik sekali dibanding daerah lain. Sebab ketika ekonomi terjun payung akan sulit mengangkatnya kembali, sehingga ekonomi masyarakat akan terpuruk. Ini yang harus dipertimbangkan," ucapnya.
Sementara itu, Kapolda Bangka Belitung Irjen Anang Syarif Hidayat mengatakan, penindakan terhadap penerapan prokes dengan cara yang humanis.
"Prinsipnya kami menjalankan apa yang sudah disepakati. Kebijakan ini harus dilakukan konsisten. Kita akan mencari strategi yang bisa membuat masyarakat mau menaati," kata Anang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.