Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Tradisi Seni Lukis Khombow Khas Asei Sentani Papua

Kompas.com - 24/07/2021, 11:11 WIB
Rachmawati

Editor

Motif-motif ini ada yang memiliki arti dan makna yang bersifat sakral untuk orang Sentani, karena ada motif yang khusus dimiliki oleh seorang Ondofolo (pemimpin adat), Khoselo, dan perangkat adat lainnya.

Namun belakangan muncul sejumlah motif baru yang lebih ngepop yang dikembangkan dalam lukisan seperti orang menari dan memanah, burung cenderawasih, orang sedang menebar jaring, gambar ikan-ikan, dan alat musik pukul tifa, dan lain-lain.

Hal itu muncul karena lukisan kulit kayu khombow tidak hanya digunakan sebagai pakaian masyarakat adat, melainkan juga sudah menjadi salah satu cenderamata khas Papua dari Sentani.

Baca juga: Kemenhub Bangun 4 Bus Air untuk di Danau Toba dan Sentani

Gunakan kulit kayu khusus

Dan ternyata, kulit pohon yang bisa digunakan untuk papan lukis pun tidak sembarang. Hanya pohon tertentu yang dalam bahasa orang Asei disebut pohon khombow.

Pohon ini harus ditebang dan dipotong-potong, baru dikelupas kulitnya. Tak mudah mencari kayu khombow, karena itu mereka harus membudidayakan agar bisa lestari.

Setelah dikelupas, kulit kayu pohon itu ditumbuk dan dikeringkan, baru bisa dipakai sebagai lembaran untuk melukis. Tidak mudah melukis di kulit kayu.

Karena permukaan kasar, dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Baca juga: Bukan Sekedar Tas, Noken adalah Lambang Kedewasaan Wanita Papua, Harganya Capai Rp 12 Juta

Waktu melukis di atas kulit kayu paling cepat 10 menit dan paling lama satu jam, untuk satu lembar lukisan yang kurang dari 50x50 cm persegi.

Begitu juga bahan yang digunakan untuk pewarna gambar terbuat dari warna-warna bahan alami.

Misalnya warna hitam bisa diambil dari arang kayu, putih dari kapur sirih yang dicampur dengan minyak kelapa, dan merah dari serpihan batu yang ditumbuk halus.

Jika salah metode perwarnaanya dan keliru bahan, maka motif yang dilukis di kulit kayu mudah terhapus.

Baca juga: Apa Itu Noken? Filosofi, Kegunaan, hingga Cara Membuatnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com