Polda Jatim turun tangan
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim mendalami dugaan peredaran tabung berisi oksigen palsu di sekitar wilayah Kabupaten Tulungagung dan Pacitan.
Peredaran tabung berisi oksigen palsu itu disebut membahayakan jika dimanfaatkan oleh pasien Covid-19.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim Kombes Farman menyebut pihaknya sudah menurunkan tim yang bekerjasama dengan tim dari Polres Tulungagung untuk menyelidiki dugaan tersebut.
"Tim sudah bergerak di lapangan," katanya dikonfirmasi Kamis (22/7/2021) malam.
Penyelidikan tersebut berdasarkan laporan dari kelompok penjual ikan koi di Tulungagung yang mengaku beberapa ikannya mati di dalam plastik yang sudah diisi oksigen.
Ikan-ikan koi tersebut rencananya akan dikirim untuk dijual ke luar kota.
Baca juga: Saya Yakin Waktu Diangkat ke Bed, Istri Saya Sudah Meninggal
"Dugaan awal, tabung oksigen yang digunakan penjual ikan Koi itu dari Pacitan. Karena para saksi mengaku mendapatkan tabung oksigen itu dari Pacitan," terang Farman.
Polda Jatim, kata dia, memiliki Satgas Gakkum dalam Operasi Aman Nusa II yang bertugas mendukung Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat).
"Bisa saja ada pihak-pihak yang memanfaatkan momentum langkanya tabung gas oksigen untuk mengambil keuntungan," jelasnya.
Sebelumnya, Polda Jatim pernah menangkap kakak beradik di Sidoarjo karena menjual tabung gas oksigen di atas harga eceran tertinggi di tengah tingginya permintaan pasar saat pandemi Covid-19.
Keduanya menjual tabung oksigen 1 M3 dengan harga Rp 1.350.000.
Padahal, harga eceran tertinggi tabung oksigen 1 M3 sesuai aturan pemerintah di kisaran Rp 750.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.