Ada sebanyak kurang lebih 15 relawan yang bertugas di shelter Kampoeng Media SAV Sinduharjo.
Mereka dari kongregasi Suster-suster Amalkasih Darah Mulia, Kota Baru, kongregasi suster-suster Sahabat Setia Yesus, Baciro.
Ada juga Mahasiswi Atmajaya, mahasiswi Stikes Jakarta dan Young Interfaith Peacemaker Community (YIPC).
Para relawan ini sebelumnya telah mendapatkan workshop yang di selenggarakan oleh RS Pantirapih, Yogyakarta.
"Saya sendiri ikut workshopnya Sonjo, ya itu sharing yang dokter dari Bantul dan Dokter Aminah dan Dokter Glory itu yang menginspirasi kami sebetulnya," ungkapnya.
Baca juga: Tak Dapat RS, Warga Gunungkidul dengan Rapid Antigen Positif Meninggal di Parkiran Shelter
Shelter Kampoeng Media SAV Sinduharjo khusus untuk mereka yang terpapar Covid-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Kita tidak mau menanggung risiko perburukan yang terjadi di shelter, karena kita bukan rumah sakit. Kalau tidak OTG kan itu kan tugasnya petugas kesehatan, jadi kami hanya menyiapkan tempat silakan dipakai," tuturnya.
Pihaknya juga melakukan skrining ketat untuk mereka yang hendak isolasi di Kampoeng Media SAV.
Tujuannya, agar yang isolasi di shelter Kampoeng Media SAV bukan yang bergejala dan memiliki komorbid.
"Dokternya ketat, bergejala lalu punya komorbid pasti tidak bisa masuk shelter karena itu sudah harus ditangani oleh tenaga kesehatan," tegasnya.
Dijelaskannya untuk masuk Shelter Kampoeng Media SAV melalui satu pintu. Petugas akan mengirimkan formulir yang harus diisi oleh calon pasien.
Setelah form diisi dan dikembalikan, akan diserahkan ke dokter.
Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Bupati Sleman Aktifkan 96 Shelter di Kelurahan
Nantinya dokter inilah yang akan menentukan calon pasien ini bisa isolasi mandiri di Shelter Kampoeng Media SAV atau tidak.
"Yang memutuskan boleh masuk atau tidak ini dua dokter. Salah satu syaratnya surat hasil PCR," ungkapnya.
Setelah dokter menyetujui boleh masuk untuk isolasi di shelter Kampoeng Media SAV calon pasien bisa datang.
Saat sampai calon pasien akan diterima oleh relawan dan diberi pengarahan.
"Mereka di-briefing tanda tangan kontrak taat pada aturan shelter, tidak boleh merokok, tidak boleh berkerumun dan lain-lain. Kalau tidak mau tanda tangan ya tidak bisa," katanya.