Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampoeng Media SAV Sinduharjo Jadi Shelter Pasien Covid-19 Tanpa Gejala

Kompas.com - 19/07/2021, 23:01 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Saat pengarahan itu, calon pasien diajari menggunakan thermogun, oximeter dan juga alat tensi.

Nantinya saat menjalani isolasi, mereka setiap hari pagi dan malam hari diminta untuk mengecek secara mandiri.

Kemudian mereka mengisi Google Form memasukan setiap hasil pengecekan pada pagi hari dan malam hari.

Hasil pengecekan mandiri tersebut akan dikirimkan kepada para dokter relawan untuk mengetahui perkembangan kondisi para pasien.

"Kami ada pendamping dokter-dokter relawan dari Dokter (RS) Pantirapih dan Klinik Realino," tegasnya.

Baca juga: PPKM Darurat DI Yogyakarta Bikin Mobilitas Warga di Perumahan Naik 19 Persen

Menurutnya, di shelter pelayanan berbasis internet.

Semisal, sebelum makan pasien Covid-19 akan diberitahu via grup WhatsApp.

Kemudian relawan yang menggunakan alat pelindung diri akan menyiapkan makan di meja makan.

"Kegiatan mereka misalnya berjemur, lalu karena kita sudah menyiapkan internet mereka bisa bekerja seperti sehari-hari. Jadi memang ini khusus untuk yang tanpa gejala," ungkapnya.

Ada banyak orang yang merasa terpanggil untuk membantu sesama terutama mereka yang menjalani isolasi.

Atas rasa solidaritas tersebut, mereka membantu untuk keperluan shelter mulai alat pelindung diri (APD), sembako hingga vitamin.

Bahkan ada yang membantu dengan mengirimkan hand sanitizer dan disinfektan.

"Jadi solidaritas yang tumbuh ini yang membuat saya terkesan, tahu tempat ini lalu ada orang, romo apa yang bisa saya bantu? apa yang dibutuhkan?. Solidaritas banyak orang yang membantu kami," tuturnya.

Awalnya untuk keperluan makan bagi mereka yang isolasi dimasak oleh para suster.
Namun saat ini sudah ditangani oleh Komunitas Sego Mubeng, Kota Baru.

"Komunitas Sego Mubeng itu komunitas Kota Baru yang mengurusi makan untuk orang-orang yang membutuhkan di Yogya ini. Sekarang yang menangani dari Komunitas Sego Mubeng, mereka masak di tempat masing-masing lalu jam makan dikirim ke sini," bebernya.

Baca juga: Selain Isolasi OTG, Asrama UI Akan Jadi Lokasi Pemulihan Pasien Covid-19 agar RS Cepat Kosong

Pasien yang di shelter diperbolehkan pulang setelah 10 sampai 14 hari menjalani isolasi.

Sebelum keluar, mereka akan dicek oleh Puskasmas untuk memastikan telah sembuh dari Covid-19.

"Pertemuan dengan Sonjo itu kalau mereka sehat betul 10 hari sudah negatif, tapi kalau masih bergejala sampai 14 hari. Iya ke Puskesmas, jadi yang bisa memastikan dan mengeluarkan surat keluar itu Puskesmas," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com