Hal yang sama diungkapkan Ahmad Ansori, penjual kambing asal Bulusari, Kecamatan Kalipuro.
Ia sengaja mengurangi stok kambing jualannya. Jika sebelum pandemi ia membawa 100 ekor, kini ia membawa 52 ekor.
"Yang beli berkurang, stok juga tak berani banyak karena pandemi ini, kalau dulu hari biasa bisa habis 100-120 ekor," kata dia.
Ia mengatakan saat ini belum banyak masyarakat yang membeli kambing untuk Idul Adha. Namun Ansori memprediksi pembeli mulai ramai tiga hari sebelum Idul Adha.
"Ya tetap optimistis semoga habis jualannya," kata dia.
Sementara itu, tim dari Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian Banyuwangi juga mulai memeriksa hewan di beberapa lapak pedagang.
Pemeriksaan digelar untuk memastikan kondisi kesehatan dan administrasi hewan kurban sesuai dengan syarat penyembelihan hewan kurban.
"Ada pemeriksaan fisik dan kesehatan, fisik apakah ada caacat atau enggak, cukup umur, dan tidak sakit. Ini untuk memberi jaminan ke masyarakat," kata Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian Banyuwangi Nanang Sugiharto, Selasa.
Nanang menyebut, jumlah penjualan hewan kurban diprediksi sama dengan tahun sebelumnya. Meski saat ini sedang diterapkan PPKM Darurat.
"Komunikasi dengan pedagang tak ada penurunan penjualan dibanding tahun lalu. Jumlah hewan yang dijual juga sama," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.