BLITAR, KOMPAS.com - Sejak pertengahan April hingga awal Juli, lebih dari 1.000 pekerja migran Indonesia (PMI) pulang ke Kabupaten Blitar. Mereka pulang karena kontrak kerjanya telah habis.
Dari ribuan pekerja migran itu, sekitar 7 persen di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19 dalam proses screening di Bandara Juanda Surabaya dan rumah karantina di Blitar.
"Catatan kami, jumlah yang sudah pulang hingga Juli sebanyak 1.020 orang," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Haris Susianto saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Kamis (8/7/2021).
Menurut Haris, pekerja migran yang telah pulang itu paling banyak bekerja di Singapura. Sisanya adalah PMI yang bekerja di Hongkong, Taiwan, Korea Selatan, dan lainnya.
Gelombang kepulangan PMI yang habis masa kontrak kerjanya terjadi sejak awal April tahun ini.
Baca juga: Saugik Bagikan Nasi Kebuli Kambing untuk Pasien Covid-19 yang Isoman, Begini Ceritanya...
Namun, pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota baru melakukan pencegahan penularan Covid-19 kepulangan PMI pada akhir April.
Selain itu, ada sejumlah pekerja migran yang pulang tanpa melewati prosedur screening Covid-19 dan karantina. Terdapat perbedaan data jumlah pekerja migran yang pulang ke daerah antara Disnakertrans danDinas Kesehatan atau Satgas Covid-19.
Berdasarkan catatan Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, hingga saat ini tercatat 764 pekerja migran asal Kabupaten Blitar yang telah pulang.
Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar Eko Wahyudi mengatakan, dari jumlah tersebut sebanyak 35 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Sebanyak tiga orang terkonfirmasi positif saat menjalani pengetesan di bandara Surabaya, dan 32 orang terkonfirmasi positif Covid-19 pada pemeriksaan di rumah karantina di Kabupaten Blitar," ujar Eko kepada Kompas.com, Kamis.
Eko menjelaskan, pekerja migran yang tiba di Kabupaten Blitar sebelumnya sudah menjalani screening Covid-19 di Surabaya.
Bagi mereka yang negatif Covid-19, harus menjalani karantina di Kabupaten Blitar selama lima hari dan menjalani pengetesan Covid-19 sebelum pulang ke rumah.
Jika ditemukan dari mereka positif Covid-19, ujar Eko, Satgas akan mengirim mereka ke rumah isolasi dan menjalani isolasi selama 14 hari.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawatiy jumlah PMI yang terkonfirmasi positif Covid-19 lebih besar, yaitu sebanyak 55 orang.
"Yang sudah pulang dari rumah isolasi 43 orang dan yang masih menjalani isolasi 12 orang," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis.
Baca juga: Stok Oksigen di Surabaya Aman, tetapi Kekurangan Plasma Konvalesen
Jika ditambah tiga PMI asal Kabupaten Blitar yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada kedatangannya di Surabaya, maka jumlah totalnya adalah 58 orang atau 7,59 persen.
Jawa Timur adalah provinsi pengirim buruh migran terbesar di Indonesia dimana Kabupaten Blitar merupakan penyumbang terbesar kedua setelah Kabupaten Ponorogo.
Berdasarkan catatan Disnakertrans Kabupaten Blitar, lebih dari 4.000 warga Kabupaten Blitar pergi ke luar negeri untuk bekerja sebagai buruh migran setiap tahunnya.
Mayoritas dari mereka bekerja di sektor informal terutama sebagai pembantu rumah tangga.
Namun jumlah itu menurun drastis sejak pandemi Covid-19. Baru-baru ini, Otoritas Hongkong, negara paling banyak dituju pekerja migran asal Kabupaten Blitar, menutup pintu masuk penerbangan dari Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.